Sabtu, 05 Januari 2008

handoutsmII

KEANEKARAGAMAN HAYATI


S.K. : 3. Memahami manfaat Keanekaragaman Hayati
K.D. : 3.1 Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem melalui kegiatan pengamatan

A. TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman Gen
adalah keanekaragaman yang ditunjukkan dalam 1 jenis (spesies)
keanekaragaman gen ini menyebabkan variasi antarindividu dalam tingkat jenis yang sama.
Konsep Jenis :
sekelompok individu yang mempunyai banyak persamaan sifat / ciri dan bisa melakukan perkawinan sesamanya secara bebas dan menghasilkan keturunan yang fertil / subur.(menurut biologi)
Gen adalah faktor pembawa sifat yang mengendalikan sifat makhluk hidup
Kerangka dasar gen seluruh organisme sama tapi komposisi/susunan dan jumlah faktor dalam kerangka berbeda-beda. Perbedaan susunan gen ini yang membawa konsekuensi perbedaan pada sifat yang ditampilkan yaitu berupa fenotip dan genotip
Contoh :
- Variasi pada manusia di permukaan bumi
Berasal dari spesies yang sama yaitu Homo sapiens. Keanekaragaman pada manusia ini disebut ras; ada ras Mongoloid, ras Negroid, ras Kaukasoid, ras Australoid, dan ras Kapoid.
- Berbagai subspecies orang utan ; orang utan Kalimantan (Pongo pigmaeus-pigmaeus) dan orang utan Sumatra (Pongo pigmaeus abeli)
- Varietas padi, mangga, dll , berbagai sapi, anjing dsb
Genotip : sifat-sifat yang ditentukan oleh gen
Fenotip : sifat yang nampak dari luar , merupakan hasil perpaduan antara genotip dan lingkungan. Genotipe + lingkungan ® fenotipe
Contoh :
- Bunga Hortensia distek, ditanam pada dua media tanah yang sifatnya berbeda; asam dan basa; di tanah yang bersifat asam (Misal : ditambah humus) bunganya berwarna merah, sedang di tanah yang bersifat basa (misal ditambah kapur) bunganya berwarna biru.
Hal yang kebalikannya bisa juga terjadi, yakni di dalam lingkungan yang sama, genotipe berbeda bida menghasilkan fenotipe yang sama pula.
Genotipe bisa berubah karena persilangan atau perkawinan.
2. Keanekaragaman Jenis
Adalah keanekaragaman yang ditunjukkan oleh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis (jenis beda).
Jadi perbedaannya jelas.
Contoh :
- Pada familia yang sama
Familia Felidae : kucing dan harimau
Terdapat perbedaan fisik, tingkah laku, dan habitat.
Familia Arecaceae : Tumbuhan kelapa, Aren, Nipah, Pinang
Masa mudanya bentuk mirip, pada fase tertentu terdapat banyak perbedaan
- Pada Genus yang sama
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk Bali (Citrus maxima), jeruk peras (Citrus nobilis). Perbedaan pada rasa buah dan ukuran.
Keanekaragaman tingkat jenis menunjukkan adanya variasi bentuk, penampakan dan frekuensi gen.

3. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan perpaduan antara unsur biotik (makhluk hidup) dengan lingkungan abiotik (faktor fisis : tanah, air, iklim); faktor kimia (keasaman dan salinitas) serta terjadi saling interaksi antara satu sama lainnya.
Didalam suatu ekosistem, komponen biotik harus dapat berinteraksi dengan biotik lainnya dan juga dengan komponen abiotik agar dapat bertahan hidup (adaptasi).
Jadi jelas permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem.
Contoh :
- Ekosistem hutan hujan tropik
- Ekosistem hutan gugur
- Ekosistem rawa
- Dsb
Keanekaragaman Ekosistem Dunia
- Tundra
- Taiga
- Hutan Gugur
- Hutan Hujan Tropik
- Padang Rumput Gurun
Cobalah cari informasi mengenai macam-macam ekosistem di atas dan organismenya !

B. MANFAAT KEBERLANJUTAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Yang dimaksud manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tapi juga untuk generasi yang akan datang.
Sebagai sumber pangan, perumahan dan kesehatan
Pangan : berbagai biji-bijian (padi,jagung,kacang), berbagai umbi-umbian (ketela, singkong, kentang), berbagai buah-buahan, berbagai hewan dsb.
Perumahan : kayu jati, sonokeling, meranti.
Kesehatan : kina, jahe, laos, mengkudu, dll.
Sebagai sumber pendapatan
K.H. merupakan bahan baku industri kosmetik, energi, minuman. Industri kosmetik; misalnya : kayu gaharu, cendana; minuman : teh, kopi. Dll
Sebagai sumber plasma nutfah
Hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang saat ini belum diketahui mungkin suatu saat akan memiliki peranan yang sangat penting.
Contoh :
Tanaman Mimba (Azadirachta indica) dahulu merupakan tanaman pagar kini diketahui mengandung azadirakhtin yang memiliki peranan sebagai anti hama dan anti bakteri.
Buah mengkudu (Morinda citrifolia) dulu tidak dimanfaatkan sekarang untuk meningkatkan kebugaran dan mengobati penyakit tekanan darah tinggi.
Chlorella, sumber makanan masa depan karena kandungan protein tinggi.
Manfaat ekologik
KH berperan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Jika salah satu komponen musnah akan mengganggu sistem secara keseluruhan.
Contoh : burung hantu dan ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dimusnahkan maka populasi tikus akan meningkat cepat akibatnya dimana-mana terjadi hama tikus.
Manfaat keilmuan
KH merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu
Manfaat Keindahan
Keindahan alam tidak terletak pada keseragaman tetapi pada keanekaragaman.
dsb...........
Adapun manfaat mempelajari keanekaragaman hayati pada berbagai tingkat adalah sbb :
1. Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.
2. Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan
3. Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

C. DAMPAK KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KH
Aktivitas yang merugikan
- Perusakan habitat
- Penggunaan pestisida
- Pencemaran
- Perubahan tipe tumbuhan
- Masuknya jenis tumbuhan dan hewan liar
- Penebangan
- Seleksi
Aktivitas yang meningkatkan KH
- penghijauan
- pembuatan taman kota
- pemuliaan
Jelaskan hal-hal tersebut !




KEANEKARAGAMAHAN HAYATI INDONESIA

S.K. : 3. Memahami manfaat Keanekaragaman Hayati
K.D. : 3.2 Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.

A. Keanekaragaman Hayati Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di antara dua benua yaitu Asia dan Australia dan di antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Karena posisinya itu maka Indonesia merupakan habitat yang unik dan beragam bagi berbagai spesies. Keunikan itu diantaranya adalah :

Memiliki hewan bertipe Oriental, Australia dan peralihannya.(Tabel 1.)
Memiliki tumbuhan (flora) bertipe Malesiana seperti meranti, sorea, kruing, mangga, durian, dll.
memiliki banyak jenis hewan dan tumbuhan yang endemic seperti komodo, badak bercula satu, tarsius, bunga raflesia arnoldi, matoa, dll.
Tabel 1. Tipe Hewan di Indonesia


PEMBAGIAN WILAYAH
BARAT
(Tipe Oriental)
PERALIHAN
TIMUR
(tipe Australia)
DAERAH GEOGRAFIS
Sumater, Jawa, Bali dan Kalimantan
Sulawesi, NTT dan NTB
Maluku, Irian dan Nusa Tenggara
TIPE HEWAN
- Mamalia ukuran besar
- Jenis hewan primata banyak
- Ada hewan endemic
- Warna bulu burung kurang menarik dan tidak beragam
- Mamalia ukuran besar
- Jenis hewan primata banyak
- Ada hewan endemic
- Warna bulu burung lebih menarik dan tidak beragam
- Mamalia berkantong dan berukuran kecil
- Tidak ada primata
- Ada hewan endemic
- Warna bulu burung lebih menarik dan beragam
Contoh hewan
Gajah, harimau jawa, banteng, harimau sumatera, orang utan, buaya muara, dll
Komodo, babi rusa, anoa, burung Maleo

Cendrawasih, kasuari, kakak tua raja, kanguru, walabi, biawak raksasa, kus-kus


Macam-macam tumbuhan yang khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut :
Matoa (Pometia pinnata) terdapat di daerah Papua
sawo kecik (Manilkara kauki) terdapat di Pulau Jawa
Rotan (Calamus) terdapat banyak di Kalimantan
Meranti (Shorea), Keruwing (Dipterocarpus) dan Liana terdapat banyak di hutan Kalimantan
Raflesia arnoldi terdapat di Pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan
dsb

B. Fungi Hutan Hujan Tropis
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 17.000 pulau, merupakan tempat tinggal bagi flora dan fauna dari dua tipe berbeda asal-usulnya. Bagian barat merupakan kawasan Indo malayan sedang bagian timur termasuk kawasan Pasifik dan Australia. Indonesia memiliki 10 % dari spesies bunga yang ada di dunia, 12 % dari spesies mamalia dunia, 16 % dari seluruh spesies reptil dan amphibi serta 10 % sisa area hutan tropis, yang kedua setelah Brazil.
Sebagian besar hutan yang ada di Indonesia adalah hutan hujan tropis, yang kaya akan keanekaragaman hayati flora maupun fauna. Hutan Indonesia dikenal sebagai hutan yang paling kaya akan spesies palma, 25.000 spesies tumbuhan berbunga. Indonesia juga kaya akan kehidupan liar terkaya di dunia untuk mamalia, kupu-kupu, reptil, burung dan amphibi.
Hutan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan diantaranya adalah sebagai paru-paru dunia (penyuplai oksigen), penyedia kebutuhan pokok manusia (seperti papan dari pohon yang ada di hutan, sandang dari kapas/kapok yang berasal dari pohon di hutan, dan pangan dari hasil hutan yang lain), sebagai habitat dari berbagai flora dan fauna, sebagai sumber plasma nutfah dsb.

C. Usaha-usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati Indonesia
Adanya kegiatan-kegiatan manusia yang bersifat merusak hutan seperti penebangan hutan secara liar (illegal loging), pembukaan hutan untuk pemukiman, jalan, perkebunan dsb menyebabkan banyak spesies baik flora dan fauna yang terancam punah. Oleh karena itu ada upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia yaitu :
Pelestarian secara In situ, yaitu upaya pelestarian SDA hayati di habitat aslinya.
Contoh :
Pelestarian Jalak Bali putih di Taman Nasional Bali Barat
Pelestarian harimau loreng jawa (Panthera tigris sondaicus) di Taman Nasional Meru Betiri
Pelestarian komodo di Pulau Komodo (Taman Nasional Komodo)
Pelestarian Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon Jawa Barat
Pelestarian Raflesia arnoldi di Taman Nasional Bengkulu
dsb
Pelestarian secara Ek situ, yaitu upaya pelestarian SDA hayati di luar habitat aslinya, dengan pertimbangan dipindahkan ke tempat lain yang cocok bagi perkembangan hidupnya.
Contoh :
Kebun Raya Bogor
Kebun koleksi
Penangkaran Jalak Bali di Kebun Binatang Wonokromo
Selain usaha pelestarian di atas, konservasi keanekaragaman hayati bertolak pada pengelolaan konservasi di tiga level keanekaragaman hayati yaitu:
Level ekosistem,
level jenis dan
level genetik secara terintegrasi dan komprehensif.
Untuk itu tujuan jangka panjang Konservasi Keanekaragaman Hayati harus dapat menjamin kelestarian fungsi ekosistem esensial sebagai penyangga kehidupan terutama di luar kawasan konservasi.
Pada level species, konservasi dalam jangka panjang bertujuan untuk mencegah terjadinya kepunahan jenis yang diakibatkan oleh penyebab utama terancamnya jenis dari kepunahan yaitu kerusakan habitat dan pemanfaatan (termasuk perdagangan) yang tidak terkendali. Bagi jenis-jenis yang populasinya sudah dalam kondisi kritis maka pengelolaannya harus diarahkan pada pemulihan populasi (population recovery) dengan berbagai cara termasuk perbaikan habitat, rehabilitasi satwa hasil sitaan serta penangkaran untuk dilepas kembali ke alam (conservation breeding).
Pada level genetik, konservasi keanekaragaman genetik diarahkan pada konservasi in situ di dalam dan di luar konservasi maupun konservasi ex situ. Arah pengelolaan sumberdaya genetik di masa depan adalah pemanfaatan sumberdaya genetik untuk mendukung pengembangan budidaya tanaman maupun ternak melalui pengembangan kultivar-kultivar unggul.



PLANTAE (TUMBUHAN)

S.K. : 3. Memahami manfaat Keanekaragaman Hayati
K.D. : 3.3. Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam dunia Tumbuhan dan perannya bagi kelangsungan hidup di bumi

A. Ciri – Ciri Umum
Dunia Tumbuhan adalah dunia yang beranggotakan organisme yang memiliki akar, batang dan daun sejati yang tersusun dari sel yang bersifat eukariotik. Cara hidupnya fotoautotrof karena memiliki pigme hijau daun yang terdapat di dalam organel sel yang disebut kloroplas. Ciri khas tumbuhan yang membedakannya dengan sel hewan adalah dimilikinya dinding sel yang mengandung selulosa sehingga selnya bersifat kaku. Kingdom ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : Bryophyta (lumut), Pteridophyta (paku) dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
B. Klasifikasi
1. Bryophyta (lumut)
Ciri umum
a. Tumbuhan peralihan dari talus ke kormus, multiseluler
b. Susunan anatomi
Akar : berupa rizoid untuk melekat pada tempat tumbuh serta menyerap air dan zat hara
Batang : tidak mempunyai pembuluh baik xilem maupun floem
Daun : daun belum terdiferensiasi, tidak bertulang daun dan mengandung kloroplas
c. Cara reproduksi : ada pergiliran keturunan (metagenesis), yang teratur antara fase generatif (gametofit/ tumbuhan lumut) dan fase vegetatif (sporogonium)
Tabel 2. Perbedaan antara Fase Gametofit dan Sporofit
No
Generasi Gametofit
Generasi Sporofit
1.
Fase haploid (n)
Fase diploid (2n)
2.
Terdiri dari struktur hijau, organ kelamin dan gamet
Terdiri dari spora yang membentuk tubuh multiseluler yang terbentuk dari zigot
3.
Hidup bebas
Hidup tergantung pada gametofit
4.
Merupakan fase dominan dalam daur hidup lumut
Merupakan fase yang pendek dalam daur hidup lumut







[







Gambar 1. Siklus Hidup Lumut Gambar 2. Skema pergiliran keturunan lumut
Klasifikasi Tumbuhan Lumut
Dibagi menjadi 3 kelas :
a. Lumut Hati (Hepaticopsida)
Bentuk berupa lembaran seperti hati, hidup menempel di atas permukaan tanah yang lembab atau terapung di atas air.
Reproduksi vegetatif : membentuk kuncup (gemma)
Reproduksi generatif : membentuk anteridium (penghasil sperma) dan arkegonium
Contoh :
- Riccia sp, Marchantia sp
b. Lumut Tanduk (Anthoceropsida)
Pada mulanya dimasukkan dalam lumut hati karena berupa lembaran hijau, pipih dan dorsiventral tetapi dibedakan karena sporofitnya terdiri dari kaki dan kapsul yang menyerupai tanduk dan mengandung kloroplas. Di dalam sporofit sudah terdapat jaringan steril yang disebut kolumela.
Contoh :
- Anthoceros laevis, Notothylas indica
c. Lumut Daun / Sejati (Bryopsida)
Merupakan kelas yang paling maju karena sudah dapat dibedakan antara batang dan daun meski belum memiliki akar selain rizoid.
Contoh :
Sphagnum sp, Polytrichum commune, dll

Manfaat tumbuhan lumut
1. Sebagai obat, misalnya Marchantia sp
2. sebagai pengganti kapas, misalnya : Sphagnum sp

2. Pterydophyta
Ciri umum :
a. merupakan tumbuhan kormofita karena sudah berupa akar, batang dan daun yang sesunguhnya
b. susunan anatomi :
akar :berakar serabut dilindungi oleh kaliptra. Sel-sel akar sudah berdiferensiasi menjadi 1) kulit luar (epidermis), 2) kulit dalam (korteks), 3) silinder pusat yang terdiri dari xilem dan floem yang konsentris.
Batang : sudah memiliki jaringan pengangkut yang konsentris
Daun :
- menurut bentuknya : 1) Daun mikrofil (daun kecil) ; 2) Daun makrofil (daun besar)
- menurut fungsinya : 1) tropofil (untuk fotosintesis) ; 2) sporofil (penghasil spora)
c. cara reproduksi
adanya metagenesis antara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif dengan spora haploid (n) yang dihasilkan tumbuhan paku. Pembentukan spora dalam sporangium terjadi melalui pembelahan meiosis. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui peleburan spermatozoid dan ovum yang dihasilkan oleh protalium.
Menurut spora yang dihasilkan, tumbuhan paku digolongkan atas 3 golongan :
1. Paku homospor, menghasilkan satu jenis spora contoh paku kawat (Lycopodium)
2. Paku heterospor, menghasilkan dua macam spora yaitu mikrospora dan makrospora contoh : semanggi (Marsilea crenata), paku rane (Selaginella)
3. paku peralihan antara homospor dan heterospor, menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama, tapi sebagian jantan dan sebagian betina. Contoh : Paku ekor kuda (Equisetum)

Klasifikasi tumbuhan Paku :
Dibagi menjadi 4 kelas yaitu :
1. Kelas Equisetinae, cirinya memiliki rhizoma, contoh : Equisetum debile
2. Kelas Psilophytinae, cirinya akar berupa rizoid, contoh : Psilotum nudum
3. Kelas Lycopodinae, cirinya batangnya seperti kawat yang dikelilingi daun , contoh Lycopodium sp
4. Kelas Filicinae, cirinya berbatang dan berdaun dengan ciri-ciri yang jelas, contoh Adiantum cuneatum
Manfaat Tumbuhan Paku :
1. Sebagai tanaman hias misalnya suplir (Adiantum sp),
2. Sebagai sayuran, misal semanggi (Marsilea crenata)
3. sebagai obat-obatan, paku kawat
4. sebagai pupuk hijau, Azolla pinnata
Metagenesis pada paku :

3. Spermatophyta
Takson ini meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji. Menurut Cronquist (1981), dibagi menjadi divisi Pinophyta (Gymnospermae) dan Magnoliophyta (Angiospermae)
A. Divisi Pinophyta (Gymnospermae/ tumbuhan biji telanjang)
Dibagi ke dalam 4 ordo :
- Cycadales contoh Pakis haji
- Ginkgoales contoh Ginkgo
- Coniferales contoh pinus
- Gnetales contoh belinjo

B. Magnoliophyta (Angiospermae/tumbuhan biji tertutup)
Dibagi menjadi dua kelas :
- Magnoliopsida (dikotiledon)
- Liliopsida (monokotiledon)

Coba sebutkan perbedaan ciri dari kedua kelas tersebut beserta contoh tanamannya !
ANIMALIA

S.K. : 3. Memahami manfaat Keanekaragaman Hayati
K.D. : 3.3. Mendeskripsikan ciri-ciri Phylum dalam dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan

Pendahuluan
Berdasarkan klasifikasi 5 dunia, maka yang tergolong dalam kingdom Animalia yang akan kita pelajari adalah kelompok Invertebrata yang dimulai dari Porifera sampai dengan Filum Chordata. Berbeda dengan tumbuhan, hewan memiliki tahap perkembangan khusus selama hidupnya yang dimulai dari satu sel menjadi banyak sel sehingga menghasilkan jaringan, organ atau alat-alat tubuh. Proses perkembangan embrio ini dikenal dengan embriogeni.
Berikut ini adalah tahap embriogeni hewan kelompok Vertebrata (Porifera s/d Echinodermata)
Sel zigot ® membelah berkali-kali ® morula ® blastula ® melekuk ke dalam ® terbentuk ektoderma dan endoderma ® gastrula ® terbentuk mesoderma ® diferensiasi, spesialisasi ® tubuh organisme. Sedangkan pada kelompok hewan Invertebrata perkembangannya tidak selengkap itu, ada yang hanya berhenti sebagai satu sel, ada yang seperti blastula ada pula yang berlapis-lapis.
Adapun dasar pengelompokan pada tingkat Filum ini adalah :
1. Diploblastik atau triploblastik
2. Ada tidaknya rongga pencernaan
3. metamerik atau non metamerik
4. Asimetri, simetri bilateral atau simetri radial
5. Anggota tubuh berbuku-buku atau tidak
6. mempunyai kerangka luar atau dalam
7. ada atau tidak adanya notokordata
8. Bentuk dan letak sistem organ, misalnya sistem organ syaraf, syaraf pusat ada atau tidak ada, bertangga tali, ventral, dorsal, atau lainnya.
Berikut ini akan kita bahas kingdom Animalia yang meliputi Filum Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata, dan Chordata.

1. PORIFERA
Porifera berasal dari kata porus yang artinya lubang-lubang kecil dan ferre, yang artinya mengandung. Sehingga Porifera artinya hewan yang memiliki pori.
Ciri – Ciri dan Sifat Umum Porifera :
- susunan tubuh multiseluler (metazoa paling sederhana), bentuk seperti tabung atau jambangan yang berpori (ostium) dan di dalamnya terdapat rongga (spongosoel) dan rongga keluar (oskulum)
- Tubuh terdiri dari 2 lapisan (diploblastik)
1. lapisan paling luar disebut ektoderm yang disusun oleh sel-sel epidermis.
2. lapisan dalam disebut endodermis atau gastrodermis disusun oleh sel-sel koanosit yang berflagela, mmeiliki vakuola dan nukleus.
Diantara kedua lapisan terdapat bahan gelatin yang disebut dengan mesoglea. Di dalam mesoglea ini terdapat bermacam-macam sel, antara lain :
a) Amubosit, berfungsi mengedarkan zat-zat makanan dan menghasilkan gelatin.
b) Skleroblas, berfungsi membentuk spikula
c) Porosit, berfungsi membuka dan menutup pori.
d) Arkeosit, merupakan amubosit embrional yang tumpul dan dapat membentuk sel-sel reproduktif.
e) Spikula, merupakan sel pembentuk tubuh.
- Pencernaan makanan Porifera
Makanan Porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air melewati pori (ostium). Pencernaan makanan dilakukan oleh sel koanosit, selanjutnya zat makanan akan diedarkan oleh sel amubosit.
- Pernafasan dilakukan oleh sel-sel epidermis dan koanosit dengan jalan absorbsi langsung dari air secara difusi dan osmosis.
- Sistem Saluran Air
Sistem ini berfungsi sebagai alat untuk melewatkan bahan makanan dari luar ke dalam tubuh dan zat-zat sisa metabolisme ke luar tubuh. Ada 3 tipenya yaitu sebagai berikut :
1. Tipe Askon
Bentuk seperti jambangan bunga, pergerakan airnya sbb :
Air ® ostium ® spongosoel ® oskulum.
Contohnya : Leucosolenia.
2. Tipe Sikon
Air ® Ostium ® saluran bercabang-cabang ke rongga koanosit ® spongosoel ® oskulum.
Contoh pada Scypha.
3. Tipe Leukon (ragon)
Air ® Ostium ® rongga – rongga bulat yang saling berhubungan ® spongosoel ® oskulum. Contoh pada Spongila.












- Habitat kebanyakan hidup di laut dan beberapa di air tawar
- Reproduksi
Secara aseksual dengan membentuk :
1) kuncup atau budding. Kuncup merupakan tonjolan ke luar dari tubuh Porifera, akan melepaskan diri dari tubuh induknya dan tumbuh menjadi individu baru. Ada juga yang menempel pada tubuh induknya sehinggga tampak seperti koloni.
2) Kuncup dalam atau Gemulei. Gemulei berasal dari amubosit yang dilindungi oleh spikula dan substansi yang tahan terhadap kondisi yang kurang baik, misal suhu yang terlalu dingin atau panas, kondisi kering, dsb.
Secara seksual
Terjadi melalui peleburan sperma yang dihasilkan oleh sel-sel leher (koanosit) dengan ovum yang dihasilkan oleh amubosit yang akan menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi larva bersilia yang disebut amphiblastula. Kemudian keluar dari tubuh melalui oskulum, berenang mencari lingkungan yang sesuai dan tumbuh menjadi Porifera dewasa.

Klasifikasi Porifera
Pengelompokan Porifera menjadi 3 Kelas yang didasarkan atas bahan pembentuk rangka tubuh (spikula) dan tipe spikulanya sebagai berikut :
1) Calcarea
Bahan pembentuk kerangka tubuh terbuat dari bahan CaCO3 (Kalsium karbonat atau zat kapur) dengan koanosit yang besar. Habitatnya di daerah pantai yang dangkal, tipe saluran airnya sycon. Contohnya : Leucosolenia, Clatharina, Grantia, Sycon dan Scypha.
2) Hexactinellida
Kerangka tubuhnya terdiri dari zat kersik (H2Si3O7), spikulanya berduri enam. Habitat di daerah laut yang dalam, tipe saluran airnya ascon. Contohnya : Euplectella, Pheronema, dan Hyalonema.
3) Demospongiae
Kerangka tubuhnya dari zat kersik, spongin atau campuran keduanya. Habitat di laut dan di air tawar, saluran airnya tipe leucon. Contohnya : Euspongia, Spongilla, Cliona dan Microciona.










Peranan Porifera
Di negara maju Porifera dimanfaatkan untuk memproduksi spons sebagai alat penggosok tubuh dan alat untuk membersihkan kaca. Hal ini karena spikulanya terbuat dari serabut spongin yang lunak. Tubuh Porifera yang mati juga dapat digunakan untuk hiasan.

2. COELENTERATA

Coelenterata berasal dari kata Yunani : Coelos = rongga dan enteron = usus. Jadi Coelenterata adalah hewan yang berongga.

Ciri-Ciri dan Sifat Umum Coelenterata
- Bentuk tubuhnya simetris radial, tidak bersegmen dan tidak mempunyai kepala. Mulut dilengkapi oleh tentakel yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa, alat penggerak, dan alat pertahananan.
- Tubuhnya tersusun atas dua lapisan (diploblastik)
1) Lapisan luar disebut ektoderm terdiri dari sel epidermis. Pada bagian tentakelnya terdapat knidoblas atau sel jelatang yang didalamnya terdapat nematosis (sel penyengat). Nematosis dilepaskan bila ada musuh dan menghasilkan zat racun yang disebut hipnotoksin.
2) Lapisan dalam disebut endoderm (gastroderm) yang melapisi rongga gastrovaskular.
Diantara dua lapisan tersebut terdapat mesoglea, yang didalamnya terdapat anyaman-anyaman sel-sel syaraf yang tersebar secara difusi.
- Respirasi dan ekskresi dilakukan oleh seluruh tubuh secara difusi dan osmosis
- Habitatnya terutama di air laut, meski ada yang di air tawar.
- Pencernaan makanan
Makanan Coelenterata adalah zooplankton, partikel-partikel organik dan hewan-hewan kecil. Pencernaan makanannya dilakukan oleh rongga pencernaan (gastrovaskular) yang terdapat pada bagian tengah tubuhnya dan dibantu oleh enzim-enzim pencernaan.
- Coelenterata mempunyai dua macam bentuk tubuh :
a. bentuk polip, yaitu tubuh melekat pada dasar
b. bentuk medusa, yaitu bentuk tubuh yang dapat berenang bebas di dalam air.
- Reproduksi
Coelenterata mengalami metagenesis, yaitu dengan reproduksi aseksual dan seksual secara bergantian.
Aseksual dengan membentuk tunas atau kuncup.
Seksual dengan menghasilkan gamet-gamet, sperma dihasilkan oleh testis yang terbentuk di dekat tentakel dan ovum dihasilkan ovarium yang terbentuk di dekat kaki.

Klasifikasi Coelenterata
Coelenterata dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
1. Hydrozoa
Kebanyakan Hydrozoa hidup soliter atau berkoloni, yang soliter umumnya bentuk polip sedang yang koloni bentuk polip dan medusa. Contohnya adalah Hydra, Obelia, dan Physalia
Hydra
Hidup soliter di air tawar. Makanan berupa hewan kecil seperti jentik nyamuk. Reproduksi secara aseksual dengan membentuk kuncup sedang secara seksual dengan membentuk gamet jantan dan betina.
Obelia
Hidup berkoloni dalam bentuk polip di air laut. Koloni polip ada dua macam, yaitu polip vegetatif (hydrant) yang berfungsi mencari makanan dan polip reproduktif (gonangium) yang berfungsi untuk membentuk medusa.
Obelia mengalami metagenesis, polip reproduktif membentuk medusa melalui pertunasan, medusa dewasa akan menghasilkan gamet kemudian terjadi fertilisasi dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh menjadi larva planula. Berikut ini siklus hidupnya :














2. Scyphozoa
- Contohnya : Aurelia aurita (Ubur-ubur kuping)
- bentuk tubuhnya yang dominan adalah medusa, yaitu seperti mangkok terbalik.
- Tubuhnya transparan, di bagian bawah terdapat mulut yang dikelilingi tentakel yang dilengkapi nematokist yang dapat mengeluarkan racun yang sangat gatal.
- Mengalami metagenesis, dengan daur hidup sbb :















3. Anthozoa (Hewan bunga karang)
- bentuk tubuhnya seperti bunga dengan warna yang beraneka ragam
- hidup soliter,berkoloni dan melekat habitat di air laut yang jernih
- tubuh umumnya berbentuk polip, memiliki tentakel dalam jumlah banyak, merupakan kelipatan dari delapan dan berwarna-warni. Diantara tentakel sering ditemui ikan beraneka ragam. Apakah ikan tidak terkena sengat tentakelnya ? Mengapa ?
Ada bentuk simbiosis mutualisme dari anemon ini dengan ikan. Jelaskan pernyataan tersebut !
- di antara anggota Anthozoa ada yang dapat menghasilkan kerangka dari kapur yang keras. Kerangka inilah yang membentuk terumbu karang.
- Alat pernafasannya sederhana, dikenal sebagai sifonoglifa yang terdapat di sepanjang kerongkongan.
- Contoh : Anemon laut (Metridium sp) dan koral batu atau koral kapur yang membentuk pulau karang (Euplexaura antipathes / akar bahar) rangka dalam dari zat tanduk.















Peranan Coelenterata
1. Sebagai sumber makanan dan bahan kosmetik, misal ubur-ubur (Aurelia aurita)
2. Sebagai hiasan pada akuarium, misal anemon laut (Metridium sp) dan gelang (Euplexaura antipathes / akar bahar)
3. Sebagai wisata bahari dan perkembangbiakan ikan serta mencegah terjadinya erosi di pantai dengan adanya terumbu karang dari Kelas Anthozoa

3. Platyhelminthes

Platyhelminthes berasal dari Bahasa Yunani, dari kata Platy = pipih dan helminthes = cacing. Jadi berarti cacing bertubuh pipih.
Ciri dan Sifat Umum
- Tubuh pipih dorsoventral tidak berbuku-buku, simetri bilateral, serta dapat dibedakan antara ujung anterior dan posterior.
- Lapisan tubuh tersusun dari 3 lapis (triploblastik aselomata) yaitu ektoderm yang akan berkembang menjadi kulit, mesoderm yang akan berkembang menjadi otot – otot dan beberapa organ tubuh dan endoderm yang akan berkembang menjadi alat pencernaan makanan.
- Sistem pencernaan (sistem gastrovaskuler)
Tidak sempurna dimulai dari mulut ® faring ® kerongkongan ® usus yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh ® mulut.
- Sistem pernafasan melalui difusi dan osmosis
- Sistem saraf berupa ganglion anterior dengan dua benang saraf memanjang dan bercabang di seluruh tubuh (saraf tangga tali)
- Hidup bebas atau sebagai parasit
- Sistem ekskresinya terdiri dari saluran dengan pembuluh yang berakhir pada sel api. Sistem ini dikenal sebagai protonefridia.
- Daya regenerasinya tinggi
- Reproduksi
Secara seksual, alat kelamin jantan dan betina di satu tubuh (hermaprodit) dengan perkawinan silang
Secara aseksual, dengan membelah diri (ototomi)

Klasifikasi dan Peranan Platyhelminthes
Cacing pipih dapat dibedakan menjadi 3 kelas yaitu :
1. Turbellaria atau cacing berbulu getar
Contoh : Planaria
- Permukaan tubuhnya bersilia
- Cacing yang hidup bebas di air yang jernih di balik bebatuan
- Kepala berbentuk segitiga, panjang tubuh mencapai 2 – 3 cm, berwarna coklat kehitaman, terdapat bintik mata dan bersifat fototropik negatif.
- Sistem ekskresi
Contoh lain : Dugesia, Bipalium
2. Trematoda (Cacing isap)
- permukaan tubuhnya tidak ditutupi oleh silia bentuk tubuh agak oval, p = 3 – 5 cm dan pipih dorsoventral.
- memiliki satu atau lebih alat penghisap, pada umumnya parasit
contoh : cacing hati (Fasciola hepatica pada hati domba dan Fasciola gigantica di hati sapi)
daur hidup dari cacing hati dapat dilihat dari gambar berikut :
















contoh lainnya adalah :
- Clonorchis sinensis dan Ophisthorcis sinensis, hidup parasit pada hati manusia, inang perantara : keong dan ikan.
- Paragonimus westermani, hidup dalam paru-paru manusia, kucing, anjing, babi. Inang perantara udang air tawar.
- Schistosoma japonicum dan Schistosoma haematobium disebut pula cacing darah karena hidup di dalam pembuluh darah balik atau vena. Inang berupa manusia, babi, binatang mengerat dan sapi. Inang perantara berupa siput air tawar. Banyak dijumpai di Sulawesi. Berikut ini adalah daur hidupnya :
3. Cestoda (Cacing pita)
- Bentuk tubuh pipih seperti pita, tubuhnya amat panjang, dapat melebihi usus inang dan melipat-lipat terdiri dari rangkaian segmen yang masing-masing disebut proglotid. Proglotid depan kecil, makin ke belakang makin besar.
- Kepala disebut skoleks,mempunyai alat penghisap dan kait sebagai alat pelekat.
- Hidup parasit dalam saluran pencernaan makanan vertebrata dan tidak mempunyai alat pencernaan
- Contoh : Taenia solium dan Taenia saginata
Taenia solium
- bentuk tubuh pipih, panjang 2 – 4 m, tubuh terbagi menjadi 3 bagian yaitu skoleks, leher, strobila
- pada bagian kepala terdapat alat penghisap sebanyak 4 buah dan kumpulan alat kait (rostellum)
- bagian leher merupakan bagian yang selalu membelah menghasilkan proglotid – proglotid baru
- dalam setiap proglotid terdapat susunan saraf, saluran ekskresi, alat kelamin jantan dan betina.
- Strobila merupakan bagian tubuh yang memanjang terdiri ratusan proglotid
- habitat pada saluran pencernaan manusia, inang perantaranya adalah babi
Taenia saginata
- bentuk tubuh pipih, panjang 8 – 10 m
- pada bagian kepala terdapat alat penghisap sebanyak 4 tapi tidak mempunyai alat kait
- inang perantara sapi
Berikut ini adalah gambar siklus hidup Taenia saginata


















Buatlah skema dari daur tersebut !






Contoh lainnya :
Diphyllobothrium latum , dewasanya hidup di usus manusia, anjing, kucing ; vektor udang (copepoda)
Hymenolepis nana, dewasa pada usus manusia, larva di villi usus manusia
Dypylidium caninum, dewasa hidup di anjing, kucing atau manusia, larvanya hidup di kutu (inang)
Echinococcus glanulosus, dewasa hidup pada anjing dan srigala, sedang larvanya hidup pada hewan ternak.



4. Nemathelminthes

Nemathelminthes berasal dari bahasa Yunani, nematos = benang, helminthes = cacing. Jadi Nemathelminthes artinya cacing benang, disebut juga cacing gilig karena bentuknya gilig atau bulat memanjang.
Ciri dan Sifat Umum
- Tubuh gilig, tidak berbuku-buku, tidak bersilia tapi ditutupi oleh lapisan kutikula, simetri bilateral, serta dapat dibedakan antara ujung anterior dan posterior.
- Lapisan tubuh tersusun dari 3 lapis (triploblastik pseudoselomata) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm serta berongga tubuh semu.
- Sistem pencernaan
Sistem pencernaan sudah sempurna berupa saluran berbentuk pipa lurus dimulai dari mulut ® faring ® kerongkongan ® usus yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh ® mulut.
- Sistem pernafasan dan pembuluh darah tidak ada. Pergantian gas melalui permukaan tubuh.
- Sistem saraf berupa cincin saraf yang mengelilingi esofagus yang dihubungkan dengan enam serabut saraf.
- Hidup bebas atau sebagai parasit
- Sistem ekskresinya terdiri dari saluran dengan pembuluh yang berakhir pada sel api. Sistem ini dikenal sebagai protonefridia.
- Habitat di air, tanah untuk yang hidup bebas, sebagian parasit pada manusia.
- Reproduksi
Seksual bersifat dioseus, ada yang jantan dan betina, fertilisasi internal.
Beberapa contoh Nemathelminthes dan peranannya sebagai berikut :


a. Ascaris lumbricoides
Sering disebut cacing perut atau cacing usus atau cacing gelang. Parasit pada usus halus manusia. Cacing betina dan jantan dapat dibedakan dari morfologinya, cacing betina ukuran tubuh lebih besar dengan ujung posterior berbentuk lurus, sedang yang jantan kebalikannya. Permukaan tubuh cacing ini licin dan tertutup oleh kutikula. Apa fungsi dari kutikula ?
Berikut ini skema daur hidupnya :
Usus manusia ® cacing ® telur cacing ® keluar bersama feses ® tersebar ® menempel pada makanan ® termakan ® menetas ® larva ® menembus ® usus ® aliran darah ® jantung ® paru-paru ® kerongkongan ® tertelan ® usus manusia ® cacing dewasa.
b. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus
Disebut juga cacing tambang, mengapa ?
Cacing ini memiliki kait untuk mencengkeramkan diri di usus dan mengisap darah penderita melalui kulit kaki. Berikut ini skema daur hidupnya :
Usus manusia ® cacing ® telur cacing ® keluar bersama feses ® tempat becek ® menetas ® larva ® hidup lama ® menembus kaki ® aliran darah ® jantung ® paru-paru ® kerongkongan ® tertelan ® usus manusia ® cacing dewasa.
c. Enterobius vermicularis
Disebut juga cacing kremi atau Oxyuris vermicularis. Panjang tubuh yang betina 9 – 12 mm dengan diameter 0,3 – 0,5 mm, yang jantan ukurannya lebih kecil. Pada ujung anterior terdapat mulut dengan tiga bibir. Hidup parasit dalam usus manusia terutama pada anak-anak. Cacing ini menyebabkan penderita merasa gatal di daerah dubur, mengapa ?
Berikut ini skema daur hidupnya :
Cacing dewasa (betina) ® anus ® bertelur ® jari tangan ® makanan ® larva di usus ® cacing dewasa
Infeksinya disebut dengan autoinfeksi, apa maksudnya ? sedang penularannya secara retroinfeksi, apa pula artinya ?
d. Wucheria brancofti
Disebut juga cacing filaria, karenanya penyakit yang ditimbulkan disebut filariasis atau penyakit kaki gajah (elephantiasis) Mengapa disebut demikian ?
Cacing ini parasit pada pembuluh limfa manusia dengan vektor nyamuk Culex.
e. Trichinella spiralis
Penyakit yang ditimbulkan disebut trichinosis. Hidup parasit pada usus manusia dan karnivor lainnya. Skema daur hidupnya : cacing dewasa di usus ® larva ® sistem aliran darah ® otot ® sista di dalam otot dan tetap infektif hingga beberapa tahun ® larva ® usus.
f. Heterodera radicicola
Disebut sebagai cacing akar, parasit pada akar berbagai jenis tumbuhan dan menyerap cairan tumbuhan tersebut.
g. Cacing Loa
Parasit pada jaringan di bawah kulit manusia, dapat melintasi mata sehingga disebut juga cacing mata dan berpindah-pindah dari jaringan satu ke jaringan yang lainnya.

5. Annelida

Annelida berasal dari bahasa Yunani, annulus = gelang atau segmen. Jadi Annelida berarti cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin atau gelang.
Ciri dan Sifat Umum Annelida
- Tubuh memanjang berbuku-buku (bersegmen), simetri bilateral, serta dapat dibedakan antara ujung anterior dan posterior. Setiap segmen pada cacing ini bersifat metameri atau somit. Artinya, setiap segmen tubuh tersebut mempunyai alat ekskresi, reproduksi, otot, pembuluh darah dsb. Segmen-segmen tersebut tetap beraneka ragam dan terkoordinasi dalam suatu sistem.
- Lapisan tubuh tersusun dari 3 lapis (triploblastik selomata) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm serta berongga tubuh sejati yang terbentuk dari mesoderm. Dinding luar selom melekat pada ektoderm membentuk lapisan somatik, sedang dinding dalam melekat pada endoderm membentuk lapisan splangnik.
- Sistem pencernaan
Sistem pencernaan sudah sempurna dimulai dari mulut yang dilengkapi gigi kitin ® usus ® anus yang berbentuk tubular memanjang sumbu tubuh.
- Sistem pernafasan dengan epidermis permukaan tubuh / celah insang pada somit tertentu.
- pembuluh darah sudah ada dengan sistem peredaran darah tertutup.
- Sistem saraf terdiri atas ganglion otak dengan tali saraf tangga tali
- Alat ekskresinya berupa nefridium
- Hidup bebas di darat , air tawar, dan laut atau sebagai parasit
- Sistem ekskresinya terdiri dari saluran dengan pembuluh yang berakhir pada sel api. Sistem ini dikenal sebagai protonefridia.
- Habitat di air, tanah untuk yang hidup bebas, sebagian parasit pada manusia.
- Reproduksi
Seksual bersifat monoseus.

Klasifikasi
Annelida, terdiri atas 3 kelas, yaitu :
1. Oligochaeta
- rambut seta sedikit atau tidak ada
- segmen tubuh tidak memiliki parapodia
- bersifat hermaprodit dan tidak memiliki larva
- kepala kecil tidak memiliki rahang, mata atau alat peraba
- daya regenerasinya tinggi
- habitat di tempat yang lembab
contoh : Lumbricus terrestris dan Pheretima sp (cacing tanah)
panjang tubuh berjumlah 15 – 200 segmen; mulut terdapat pada segmen I, klitelum pada segmen 32 s/d 37 (pada Lumbricus) dan somit ke 10 – 11 (pada Pheretima) merupakan penebalan kulit yang berfungsi untuk mensekresikan bahan-bahan pembentuk kokon yang didalamnya berisi telur.
cacing tanah bereproduksi secara seksual, bersifat hermaprodit tidak melakukan pembuahan sendiri tapi terjadi secara silang. Bagaimanakah prosesnya ? Mengapa cacing tanah bisa menyuburkan tanah ?

2. Polychaeta
- rambut seta ada banyak
- segmen tubuh memiliki parapodia
- bersifat dioseus dan memiliki larva yang disebut trakofora
- pada bagian anterior terdapat kepala yang mempunyai tentakel, bintik mata, mulut yang dikelilingi insang dan rahang.
- Warna tubuh menarik
- habitat umumnya di laut tapi ada yang di air tawar dan di darat
contoh : Eunice viridis atau palolo, Lysidic oele atau cacing wawo terdapat di Kepulauan Maluku dan dapat dimakan. Contoh lain : Nereis virens hidup bebas di laut
3. Hirudinea
- Tubuh pipih memanjang terdiri dari 34 somit
- segmen tubuh tidak memiliki parapodia maupun setae
- permukaan tubuh ditutupi oleh lapisan kutikula, pada kedua ujung anterior maupun posterior terdapat satu buah alat penghisap.
- bersifat hermaprodit dan melakukan perkawinan silang, mempunyai klitelum tapi hanya ada selama musim kawin
- susunan otot daging terdiri atas daging melingkar, memanjang dan dorsoventral
- alat pencernaan terdiri dari : mulut, kerongkongan yang berotot daging, krop (tembolok) yang memanjang dan juluran-juluran krop, usus dan anus. Pencernaan makanan tanpa bantuan enzim tetapi dengan penguraian secara perlahan-lahan oleh bakteri (Pseudomonas hirudinis) yang terdapat di usus.
- Hidup parasit pada manusia atau vertebrata lainnya.
Contoh :
Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemadipsa zeylanica (pacet) merupakan ektoparasit temporer. Apa artinya ? Mengapa korban tidak merasa sakit ketika darahnya dihisap oleh lintah atau pacet ? Apa yang dihasilkan oleh lintah sehingga darah korban tidak membeku ?



6. Mollusca

Mollusca berasal dari bahasa latin, Mollus = lunak. Jadi, Mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak.
Ciri dan Sifat Umum Mollusca
- Bentuk tubuhnya simetris bilateral, tidak bersegmen, mempunyai cangkok sebagai pelindung tubuh yang terdiri dari CaCO3
- Bagian tubuhnya yang disebut kaki dapat dipakai sebagai senjata untuk menangkap mangsa, untuk merayap atau bergerak.
- Sudah memiliki sistem pernafasan, pencernaan, peredaran darah, reproduksi, ekskresi, syaraf dan otot.
- Bersifat kosmopolit, artinya terdapat di darat, air tawar, dan laut di daerah panas sampai dingin.

Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan struktur tubuhnya, yaitu :
· bentuk dan kedudukan alat gerak
· ada tidaknya cangkok
· insang
· simetri tubuh
· sistem sarafnya
dibagi menjadi lima kelas yaitu
1. Amphineura
- tubuh bulat telur, pipih dan simetris bilateral.
- Memiliki cangkok terdiri atas 8 kepingan kapur
- Pada bagian kepala terdapat mulut, tidak ada mata dan tentakel, kakinya pipih dan mempunyai radula.
- Sistem saraf berupa cincin sirkum esofagus, dua cabang sarafnya memberi persyarafan pada kaki dan mantel.
- Pada bagian posterior terdapat jantung, aorta dan sebuah sinus.
- Reproduksi secara seksual
Contoh : Chiton
2. Pelecypoda
Disebut Pelecypoda karena kakinya pipih
Disebut bivalvia karena cangkangnya sepasang
Disebut lamellibranchiata karena insangnya berlapis-lapis
Contoh : kerang air tawar (Anadonta sp), Margaritifera sp (tiram mutiara)
- tubuh simetris bilateral.
- Memiliki cangkok terdiri atas 3 lapisan yang berturut-turut dari luar ke dalam adalah
1. Lapisan periostrakum yang tipis terdiri dari zat tanduk yang berfungsi sebagai pelindung
2. Lapisan prismatik, terdiri dari kristal CaCO3 yang berbentuk prisma
3. Lapisan nakreas, berupa lapisan mutiara atau lapisan paling dalam yang tersusun atas kristal CaCO3 halus yang dihasilkan oleh lapisan mantel.
Bagaimanakah proses terbentuknya mutiara ?
- Membuka dan menutupnya cangkok diatur oleh otot aduktor yang terletak di bagian anterior dan posterior.
- Sistem saraf berkembang baik terdiri dari 3 pasang ganglion yaitu :
1. ganglion anterior terletak di dekat lambung
2. ganglion pedalis terletak di kaki
3. ganglion posterior terletak di bawah otot aduktor
- Sistem pernafasan
· Bernafas dengan insang yang terletak di setiap sisi tubuhnya dan menggantung di ruang mantel
· Setiap insang terdiri dari dua lembar insang
· Proses pernafasannya adalah air (makanan & O2) ® sifon inhalen (bawah) ® jantung ® tubuh ® insang ® CO2 ® sifon ekshalen (atas) yang berlangsung secara difusi
- Sistem peredaran darah terbuka
- Sistem reproduksi
Pada umumnya dioseus tapi ada juga yang hermaprodit, fertilisasi eksternal dan internal, larvanya disebut glochidium.
Daur hidup sbb :
Larva menempel pada insang induk ® melepaskan diri ® menempel pada insang / kulit ikan ®ditutupi jaringan kulit ikan (3-12 minggu) ® melepaskan diri ® dewasa.
- Sistem Pencernaan
· makanannya berupa hewan-hewan kecil yang masuk bersama air
· prosesnya : mulut ® esofagus ® lambung ® usus panjang ® anus
3. Gastropoda
- Pada umumnya bercangkok kecuali Vaginula sp
- Cangkok berupa kerucut yang terpilin ke kiri dan ke kanan
- Pada bagian kepala terdapat dua pasang tentakel yaitu sepasang yang pendek sebagai alat pembau dan sepasang yang panjang sebagai alat penglihat (mata) yang berfungsi untuk membedakan gelap dan terang.
- Sistem pernafasan
Bernafas dengan insang pada stadium larva dan yang hidup di air, sedang yang di darat menggunakan paru-paru.
- Sistem peredaran darah terbuka
- Sistem reproduksi
Pada umumnya hermaprodit tapi ada juga yang dioseus
- Sistem Pencernaan
· makanannya berupa tumbuh-tumbuhan
· prosesnya : mulut terdapat lidah parut ® esofagus ® tembolok ® lambung ® usus ® anus
- habitatnya di air tawar, laut dan darat
contoh :
Achatina fulica (bekicot)
Lymnea javanica (kreco)

4. Cephalopoda
Artinya : hewan yang pada kepalanya terdapat kaki
Contoh : Cumi-cumi (Loligo indica), gurita (Octopus vulgaris), sotong (Sepia bairdi)
- tubuh terdiri atas bagian kepala, leher yang pendek dan badan
- ukuran tubuh : ........ cm s/d ........cm
- tidak bercangkok kecuali .................
- memiliki mata yang sempurna (terdiri dari kornea, iris, lensa dan retina)
- memiliki kantung tinta yang berfungsi untuk pertahanan diri, kecuali pada Nautilus. Cairan berwarna coklat atau hitam akan disemburkan melalui anus apabila hewan itu menghadapi bahaya.
- Sistem pencernaan
· mulut yang dikelilingi oleh 2 tangan (pendek) yang berfungsi untuk bergerak dan alat penghisap dan 8/10 tentakel (panjang) yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
· Alat – alat berupa : mulut ® esophagus ® usus ® lambung ® rektum ® anus
· Mulut dilengkapi dengan lidah parut (radula), gigi kitin yang tajam, usus yang pendek dan anus yang terletak di rongga mantel dekat insang, dan kelenjar pencernaan yang terletak dekat anus.
- Memiliki kemampuan untuk mengubah warna kecuali pada Nautilus
Kemampuan ini disebabkan sel-sel tubuhnya mengandung kromatofora
Sinar matahari ® laut ® terang ® cumi-cumi gelap ® kemerah-merahan ® jika dekat rumput laut ® hijau
- Sistem peredaran darahnya tertutup terdiri dari jantung yang beruang tiga dan pembuluh darah
- Alat ekskresi berupa nefridia yang berbentuk segitiga berwarna putih
- Sistem syarat terdiri dari 7 buah ganglion yang terletak di dalam kepala
- Sistem reproduksi dioseus, fertilisasi internal
















5. Kelas Scaphopoda
- Cangkang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Hidupnya di laut dan terpendam di dalam pasir atau lumpur. Contohnya Dentalium vulgare
Disebut Dentalium karena bentuk cangkangnya menyerupai gigi-gigi (dentis). Kaki muncul dari ujung cangkang yang besar, berfungsi untuk menggali di pasir. Sirkulasi air untuk pernapasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia. Pertukaran gas terjadi di mantel.

Peranan Mollusca Bagi Kehidupan Manusia
· Menguntungkan
1. Sebagai sumber protein hewani
Contoh :
2. Sebagai bahan hiasan/kerajinan tangan
Contoh :
3. Penghasil mutiara
Contoh :
Proses terbentuknya mutiara sbb :
· Secara alami
Apabila secara tidak sengaja butir-butir pasir/organisme parasit/benda asing lainnya masuk ke dalam di antara cangkok dan mantel, maka sel-sel nakreas membentuk sekret untuk membungkus benda asing. Dengan cara demikian lama-kelamaan terbentuklah mutiara.
· Secara buatan
Kerang mutiara diternakkan di lautan. Pada waktu tertentu, kerang mutiara dibuka, kemudian disuntikkan benda asing (Misal :inti mutiara) diantara cangkok dan mantel, lalu ditutup kembali dan dibiarkan. Beberapa waktu kemudian cangkang dibuka dan mutiara diambil.












· Merugikan
1. penggerek kayu atau merusak kerang piaraan yaitu Tredo navalis
2. suka memakan daun tumbuhan sehingga merusak tanaman budidaya yaitu Achatina fulica
3. hospes perantara bagi cacing hati yang dapat menyerang manusia dan hewan ternak yaitu Lymnaea javanica

7. ARTHROPODA

Kata Arthropoda berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata : Arthron = ruas , podos = kaki
Jadi Arthropoda berarti : hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas.
Ciri dan Sifat Umum
- Tubuh umumnya dapat dibedakan atas kepala (caput = cephalos), dada(thorax) dan perut (abdomen)
- Lapisan tubuh tersusun dari 3 lapis (triploblastik selomata) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm
- Sistem pencernaan
Sistem pencernaan sudah sempurna, mulutnya dilengkapi rahang lateral (alat penghisap) dan anus terdapat pada segmen terakhir dari tubuhnya.
- Alat pernafasan berupa insang, trakea dengan lubang-lubang hawa (spirakel), paru-paru buku dan permukaan tubuhnya.
- Peredaran darah terbuka, jantungnya terdapat pada bagian dorsal
- Sistem saraf terdiri atas pasangan ganglion otak yang dihubungkan oleh sepasang saraf ventral dengan ganglion pada setiap segmennya, organ sensorisnya terdiri atas antena dan rambut-rambut sensoris, indera penglihatan terdiri atas mata sederhana dan mata majemuk.
- Hidup bebas atau sebagai parasit
- Sistem ekskresinya dilakukan oleh kelenjar hijau dengan saluran malpighi yang bermuara pada usus.
- Habitat tersebar luas dimana-mana (di air tawar, air laut, di darat baik di dalam tanah di udara dan daratan.
- Reproduksi secara seksual : gonokoris (dioseus) dan fertilisasi internal

Klasifikasi
Arthropoda dibagi atas 4 kelas
1. Crustacea
Ciri – ciri umum
- Tubuh terdiri atas kepala dan dada yang tersusun menjadi satu (sefalotoraks), serta perut (abdomen) yang ujungnya disebut telson
- Memiliki kulit keras dari zat kitin dan zat kapur sebagai kerangka luarnya. Pada bagian kepala dan dada terlindung oleh kulit yang keras, disebut karapaks.
- Memiliki dua pasang antena
- Di bagian sefalotoraks terdapat 5 pasang kaki ( 2 ps kaki capit dan 4 ps kaki jalan)
- Bernapas dengan insang dan permukaan tubuhnya
- Alat ekskresi green gland
- Sistem syaraf tangga tali
- Alat pencernaan : mulut, esofagus, lambung, usus dan anus
- Sistem peredaran darah terbuka. Darahnya tidak berwarna.
- Terdapat statokis (alat keseimbangan) yang terletak di dasar ruas pada masing-masing antenulae.
- Reproduksi : secara seksual, dioseus

Klasifikasi
Dapat dibedakan menjadi 2 sub kelas
1. Entomostraca
Merupakan jenis udang tingkat rendah, berupa udang-udang kecil yang hidup sebagai zooplankton di perairan tawar dan laut.
Contoh : Daphnia, Cyclops, Sakulina
2. Malakostraca
Merupakan kelompok udang tingkat tinggi. Ordo yang terkenal adalah dekapoda (berkaki sepuluh) , contoh spesies udang : udang windu (Penaeus), galah (Macrobranchium rosenbergi), udang air tawar (Cambarus virilis)
Contoh spesies ketam : ketam (Parathelpusa tredenlata), rajungan (Neptunus pelagicus), kepiting (Portunus sexdentalus)

2. Arachnoidea
Ciri-ciri umum :
- Tubuh terdiri atas kepala dan dada yang tersusun menjadi satu (sefalotoraks), serta perut (abdomen) dihubungkan oleh pedunkulus. Pada bagian sefalotoraks terdapat sepasang kelisera (rahang), sepasang pedipalpus (rahang peraba) dan 4 pasang kaki jalan.
- Pada sisi ventral terdapat paru-paru buku
- Di depan ujung posteriornya (di depan anusnya) terdapat alat pemintal sutra yang disebut spineret. Pada spineret terdapat kelenjar sutra yang menghasilkan benang sutra. Benang sutra digunakan untuk membungkus telur, membuat sarang dan menangkap mangsa.
- Reproduksi : secara seksual
Klasifikasi : 3 ordo
1) Scorpionidae, contoh : kalajengking Heterometrus cyaneus, Parabuthus sp
2) Acarinae, contoh caplak (Sarcoptes scabies), tungau (Dermacentor);
3) Arachnida, contoh laba-laba (Araneus) dan kemlanding (Neptila)

3. Myriapoda
Ciri-ciri umum :
- Tubuh terdiri atas kepala dan badan belakang atau perut yang panjang. Tidak memiliki dada
- Respirasi dengan sistem trakea, saluran udara untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Saluran itu bermuara pada lubang yang disebut dengan spirakel
- Sistem sarafnya tangga tali
- Klasifikasi :
1) Ordo Diplopoda, contoh : keluwing (Julus terrestris) ;
2) Ordo Chilopoda, contoh : kelabang (Scolopendra subspinipes)

4. Insecta / Hexapoda
Ciri – ciri umum :
- Tubuh terdiri atas 3 bagian yaitu kepala, dada dan perut/badan
- Pada kepala, terdiri atas 4 segmen yang menyatu, terdapat alat-alat seperti antena (2 ps),mata faset, mata tunggal dan mulut.
Menurut cara makannya, mulut serangga dibedakan 4 tipe, yaitu :
a. Menggigit, tipe ini dilengkapi dengan mandibula dan maksila
Contoh : belalang, jengkerik, kumbang, bubuk gabah
b. Menghisap, tipe ini dilengkapi alat penghisap, seperti belalai yang panjang yang disebut proboscis yang dapat digulung.
Contoh : kupu-kupu, lebah
c. Menjilat, tipe ini dilengkapi dengan alat menjilat yang berupa bibir
Contoh : lalat
d. Menusuk dan menghisap, tipe ini dilengkapi dengan alat penusuk serta mempunyai mandibula dan maksila
Contoh : kutu, walang sangit, nyamuk, pinjal
- Pada dada tertutup oleh kulit yang keras, terdiri atas 3 segmen dan 3 pasang kaki, pada segmen ke-2 dan ke-3 masing-masing terdapat satu pasang sayap.
- Sayap, umumnya 2 pasang, kecuali ordo Apterygota dan Diptera
- Perut terdiri atas 5 – 11 segmen, tidak berkaki, dimana segmen tampak jelas pada stadium larva, sedangkan setelah fase dewasa hanya 5/6 segmen. Pada segmen I terdapat membran timfani, sedangkan segmen terakhir berubah menjadi alat untuk meletakkan telur / ovipositor atau alat pembela diri (penyengat). Pada setiap segmen terdapat stigma atau spirakel
- Eksoskeleton dari zat tanduk
- Alat ekskresi berupa saluran malpighi
- Alat respirasi : trakea
- Reproduksi : gonokoris, fertilisasi internal
Klasifikasi dibagi menjadi 2 sub kelas :
1) Apterygota (serangga tidak bersayap)
Contoh : Ordo Thysanura, Lepisma saccharina

2) Pterygota, dibagi menjadi 2 kelompok :
a) Exopterygota, yaitu sayap yang merupakan tonjolan ke luar dari dinding tubuh dan metamorfosis tidak sempurna
b) Endopterygota
Meliputi 10 ordo :
a. Archyptera/Isoptera ( serangga bersayap asli) contoh : rayap, capung
b. Orthoptera (sayap tegak lurus), contoh : lipas, kecoak, jangkrik
c. Hemiptera (sayap tidak sama), contoh : walang sangit
d. Homoptera (sayap sama), contoh : wereng hijau, wereng coklat, tonggeret
e. Neuroptera (sayap jala), contoh : Undur-undur
f. Lepidoptera (sayap sisik), contoh : kupu gajah, kupu ulat sutra, kupu pastur
g. Diptera (sayap dua), contoh : nyamuk , lalat
h. Coleoptera (sayap perisai), contoh : kunang-kunang, kepik beras, kepik menjangan
i. Hymenoptera (sayap selaput), lebah madu, semut, tawon endas
j. Siphonoptera (serangga golongan kutu), contoh : pinjal manusia, kutu anjing













Klasifikasi yang lain atas dasar :
bentuk metamorfosisnya, ada 3 kelompok besar :
1. tidak mengalami metamorfosis, fasenya : telur – imago, contoh : Lepisma sp (kutu buku)
2. Hemimetabola (tidak sempurna), 3 fase : telur – nimfa – imago, contoh belalang, jengkerik, wereng tonggeret, dll
3. Holometabola (sempurna), 4 fase : telur – larva – pupa – imago, contoh : kupu-kupu, lalat, kumbang, undur-undur, semut, dll


Peranan dari Phyllum Arthropoda
A. Menguntungkan
· Crustacea
Sebagai zooplankton dan sebagai sumber makanan
· Arachnoidea
Pemakan insecta yang merugikan sehingga sebagai pengendali populasi serangga
· Myriapoda
Membantu membentuk humus
· Insecta
- sebagai sumber makanan, misal : laron, gangsir dan larva lebah
- obat tradisional, madu (Apis sp)
- bahan pakaian sutera, kepompong Bombix mori
- membantu proses penyerbukan berbagai macam tumbuhan (kupu-kupu, kumbang dan lebah)

B. Merugikan
· Crustacea :
- bersifat parasit, terutama udang tingkat rendah, misal Ergasilius versicolor, ektoparasit pada lele
- bersifat merusak, contoh bernakel mengotori dan merusak tiang dan kapal
· Arachnoidea
- Sarcoptes scabei, menyebabkan penyakit kudis pada manusia
- Kalajengking dan beberapa jenis laba-laba merupakan gangguan karena sengatannya
- Laba-laba, sarangnya menyebabkan rumah kotor
· Myriapoda
Merupakan gangguan, meski tidak membahayakan bagi manusia
· Insecta
- sebagai vektor penyakit tifus, kolera, dan disentri, yaitu lalat dan kecoa
- parasit pada manusia (menghisap darah), misal : nyamuk, kutu kepala
- hama padi : wereng, walang sangit
- merusak tanaman budidaya
- perusak bahan bangunan, contoh rayap, kumbang kayu
- merusak bahan makanan yang disimpan : kepik, kumbang tepung

8. Phyllum Echinodermata

Echinodermata, berasal dari Bahasa Yunani, Echinos : berduri, derma : kulit. Jadi Echinodermata adalah kelompok hewan yang berkulit duri, sebab hewan ini mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil.

Ciri dan Sifat Umum :
- Bentuk tubuhnya saat dewasa simetris radial, sedangkan bentuk larvanya simetris bilateral.
- Tubuhnya diperkuat oleh rangka dalam yang berupa lempeng-lempeng dari zat kapur yang disebut laminae (ossikula), kecuali pada mentimun laut
- Memiliki sistem 5 saluran air ataupun kelipatannya, yang disebut sistem ambulakral.
- Alat gerak berupa kaki ambulakral. Kaki ambulakral berongga dan merupakan lanjutan dari sistem ambulakral yang keseluruhannya disebut sistem pembuluh air.
- Bagian sistem pembuluh air :
q Madreporit, tempat masuk dan keluarnya air
q Saluran batu, menghubungkan madreporit dengan saluran cincin
q Saluran cincin, melingkari mulut
q Sarluran radial, cabang dari seluruh cincin yang terdapat pada tiap lengan
q Saluran lateral
q Akhir saluran pada kaki ambulakral disebut ampula
- Alat pernapasan terdiri dari papila atau insang halus
- Ekskresi dengan sel amuboid
- Saluran makanan lengkap
- Sistem syaraf berupa cincin syaraf yang bercabang-cabang ke arah radial
- Habitatnya di laut
- Reproduksi : dioseus, ada yang hermaprodit, ada yang memiliki regenerasi tinggi (secara aseksual). Fertilisasi eksternal kemudian tumbuh menjadi larva bersilia

Klasifikasi
Dibagi menjadi 5 kelas
1. Asteroidea
Ø Tubuh hewan dewasa bercabang lima, tiap cabang mempunyai kaki ambulakral, tentakel dan bintik mata.
Ø Bagian aboral (atas) terdapat anus dan madreporit. Pada bagian oral terdapat mulut
Ø Kulitnya terdapat duri dari zat kapur. Diantara duri terdapat alat yang bentuknya seperti catut yang disebut pedikelaria dan tonjolan kulit yang tipis yang disebut papula untuk respirasi
Ø Cara bergerak : terjadi saat air memasuki madreporit, saluran batu, saluran cincin dan kemudian saluran radial, saluran lateral yang selanjutnya menekan ampula sehingga kaki-kaki ambulakral bergerak.
Ø Jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal, larva bipinaria
Ø Contoh : Bintang laut Asterias forbesi, Linkia larvigata dll
2. Echinoidea
Ø Tubuh membulat, tidak mempunyai lengan. Pada seluruh permukaan tubuh terdapat duri-duri tajam dari zat kapur dan diantara duri-duri tubuh terdapat pedikelaria.
Ø Rangka tubuh terdiri atas keping-keping zat kapur yang menjadi satu sehingga membentuk semacam mangkok
Ø Pada bagian aboral terdapat anus, madreporit dan lubang genital. Pada oral terdapat mulut yang dikelilingi oleh lima gigi yang kuat dan tajam, gigi tersebut disokong oleh 5 rangka samping di sebelah dalam cangkal yang disebut lentera aristoteles yang berfungsi untuk mengambil makanan.
Ø Reproduksi secara seksual , fertilisasi eksternal, larva plutea.
Ø Contoh : Echinus sp, Strongylocentrotus sp
3. Ophiuroidea
Ø Tubuh berbentuk bola cakram kecil dengan 5 buah lengan bulat panjang, tetapi tidak mempunyai pedikelaria.
Ø Di bagian lateral berduri, sedang bagian dorsal dan ventral tidak berduri
Ø Reproduksi seksual, dioseus, fertilisasi eksternal, larva plutea
Ø Contoh : bintang ular laut (Ophiopholis sp)
4. Crinoidea
Ø Tubuh menyerupai tanaman air, tersusun dari lempeng zat kapur dan berbentuk cangkir (kaliks). Dari kaliks tersembul 5 lengan lentur atau kelipatannya. Hewan ini memiliki bagian tentakel pendek dengan masing-masing memiliki pinullae, sehingga seperti bulu burung
Ø Tubuhnya ada yang bertangkai, menempel pada karang, sehingga tidak mudah berpindah tempat tapi ada juga yang tidak memiliki tangkai tapi memiliki cirri yang lentur untuk memegang suatu obyek.
Ø Mulut di oral dan anus di aboral terletak bersebelahan.
Ø Lekukan ambulakral di oral ditandai garis bersilia yang berisi tentakel seperti kaki buluh dan tidak memiliki madreporit
Ø Reproduksi seksual, fertilisasi eksternal; daya regenerasi tinggi
Ø Contoh : Metacrinus sp, Antedon sp
5. Holothuroidea
Ø Bentuk tubuh membulat panjang seperti mentimun
Ø Tidak mempunyai lengan, duri-duri tubuh ataupun pedikelaria
Ø Tubuhnya lunak selalu terbaring di atas dasar laut dengan mulut di bagian anterior dan anus di posterior. Di sekitar mulut terdapat tentakel.
Ø Pergerakan dilakukan dengan kaki ambulakral bagian ventral yang juga berfungsi sebagai alat pernafasan sehingga disebut juga paru-paru air.
Ø Rangka dalam kecil-kecil bersifat mikroskopis
Ø Reproduksi monoseus atau dioseus, fertilisasi eksternal, larva auricularia; daya regenerasi tinggi.
Ø Contoh : teripang (Holothuria atra, Thyone sp)

Peranan Echinodermata
1. Peran yang menguntungkan
a. sebagai sumber bahan pangan; teripang bisa dibuat sop atau kerupuk, telur dari landak laut, babi laut maupun bintang laut dapat dimakan oleh penduduk di Pantai Pasifik
b. sebagai pupuk, kerangka kering dari Echinodermata yang telah ditumbuk halus, mengandung kalsium dan nitrogen yang tinggi.
c. pembersih lingkungan pantai, karena makanan Echinodermata antara lain hewan-hewan yang mati, sisa organik maupun kotoran hewan lainnya.
2. Peran yang merugikan
Merusak struktur populasi hewan lain, karena bintang laut makanannya berupa ikan termasuk kerang-kerangan dan tiram mutiara.


9. CHORDATA

Hewan-hewan dari Phyllum 1 – 8 merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang (kelompok Invertebrata). Dalam kingdom hewan masih ada satu Phyllum lagi yaitu Chordata. Diberi nama demikian karena memiliki chorda dorsalis atau notokorda, yang berarti tali punggung dan berfungsi sebagai penguat pada fase embrio.
Ciri dan Sifat Umum :
- memiliki batang saraf dorsal dan celah insang. Batang saraf terletak di sebelah dorsal korda dorsalis, celah insang berkaitan dengan sistem pernafasan.
- Korda dorsalis tersebut ada yang tetap sepanjang hidup hewan, namun ada yang diganti tulang belakang (vertebrae) saat hewan memasuki fase embrio. Demikian juga dengan celah insang.

Klasifikasi
Dibagi menjadi 4 sub phyllum yaitu :
1. Hemichordata, c/o : Saccoglossus
2. Urochordata, c/o : Ascidia
3. Cephalochordata, c/o : Amphioxus
Dari 1 – 3 merupakan chordata tingkat rendah chorda dorsalis dimiliki dari embrio – dewasa.
4. Vertebrata, atas dasar alat gerak, dibagi 2 kelompok, 1) Pisces (ikan), alat geraknya berupa sirip; 2) Tetrapoda, alat geraknya kaki dan jumlahnya 4.
1) Pisces, terdiri atas 3 kelas :
a. Agnatha, ikan tak berahang, c/o : ikan lamprey (Lampreta)
b. Condrichthyes, ikan bertulang rawan, c/o : ikan hiu, ikan pari
c. Osteichthyes, ikan bertulang keras, c/o gurami, lele, bandeng
2) Tetrapoda, terdiri atas 4 kelas :
a. Amphibia, cirinya pada saat larva hidup di air, saat dewasa hidup di darat. c/o katak, kodok, salamander.
b. Reptilia, cirinya tubuh dilindungi oleh sisik yang tersusun atas zat tanduk. C/o buaya, kadal, kura-kura
c. Aves, cirinya tubuh dilindungi oleh bulu, c/o merpati, ayam, kakaktua.
d. Mammalia, cirinya tubuh dilindungi oleh rambut dan memiliki kelenjar susu, c/o harimau, kuda, sapi, dll

Kunci Determinasi Serangga
Kunci determinasi adalah sebuah daftar yang berisi sejumlah keterangan yang digunakan untuk menentukan kelompok atau jenis organisme berdasarkan ciri yang dimilikinya. Untuk menentukan nama ordo, famili, genus ataupun spesies dapat dilakukan dengan mencocokkan objek tersebut dengan ciri-ciri yang tertulis di dalam kunci determinasi tersebut. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Mengambil obyek misal belalang yang utuh bagian tubuhnya.
2. Mencandra obyek, jika perlu gunakan lup untuk memperbesar obyek
3. Mencocokkan hasil pengamatan dengan kunci determinasi yang memuat ciri-ciri obyek
4. Menentukan nama atau kelompok obyek dan menuliskan rumus determinasinya.
Contoh Kunci determinasi / kunci dikotomi :
1. Serangga bersayap.........................................................................................................................................................2
1’ Serangga tak bersayap ..................................................................................................................................................16
2. Alat mulut tipe menggigit .................................................................................................................................................3
2’ Alat mulut bukan tipe seperti di atas ..............................................................................................................................11
3. Sayap muka keras, mungkin ukurannya pendek ..............................................................................................................4
3’ Sayap muka tidak keras dan tidak bertanduk ...................................................................................................................6
4. Sayap muka pendek, abdomen mempunyai alat penjepit ............................................................................Dermaptera
4’ Abdomen tidak punya alat penjepit ...................................................................................................................................5
5. Sayap muka mempunyai urat (venasi) ...........................................................................................................Orthoptera
5’ Sayap muka keras tanpa urat, mungkin beralur, bergaris, berbongkol, dan berwarna .................................. Coleoptera
6. Sayap muka transparan (tembus cahaya) .........................................................................................................................7
6’ Sayap muka tidak transparan, seperti kulit berurat atau berambut .................................................................................10
7. Sayap dengan urat yang rumit dan banyak urat melintang ...............................................................................................8
7’ Sayap dengan sedikit urat melintang .................................................................................................................................9
8. Antena pendek, sukar dilihat .................................................................................................................................Odonata
8’ Antena panjang .................................................................................................................................................Neuroptera
9. Sayap uratnya sedikit seperti selaput, antara toraks dan abdomen menggenting .......................................Hymenoptera
9’ Sayap tidak seperti selaput, melebihi panjang perut (abdomen) umumnya berwarna cokelat ..............................Isoptera
10. Sayap muka liat berurat dan berpigmen ..........................................................................................................Orthoptera
10’ Sayap muka berambut ....................................................................................................................................Trichoptera
11. Sayap satu pasang .................................................................................................................................................Diptera
11’ Sayap dua pasang ..........................................................................................................................................................12
12. Alat mulut seperti pipa menggulung, sayap bersisik ......................................................................................Lepidoptera
12’ Alat mulut di ujung moncong atau mempunyai alat penusuk ..........................................................................................13
13. Alat mulut di ujung moncong ...........................................................................................................................................14
13’ Alat mulut menusuk .........................................................................................................................................................15
14. Sayap keras bertanduk ....................................................................................................................................Coleoptera
14’ Sayap transparan ..............................................................................................................................................Mecoptera
15. Sayap muka hemilitron, alat penusuk di muka kepala ......................................................................................Hemiptera
15’ Sayap muka bukan hemilitron, alat penusuk di bagian belakang kepala .........................................................Homoptera
16. Sayap sama sekali tidak ada, berupa belatung atau berkaki ....................................................Berbagai larva serangga
16’ Serangga dewasa tidak bersayap ........................................................................Anoplura, Mallophaga, Siphonoptera
















Remember !!
It’s time to exam




EKOSISTEM

S.K. : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
K.D. : 4.1. Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan.


Ekosistem adalah suatu unit ekologis yang terdiri dari komponen-komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi dalam suatu proses energetika, daur materi, serta produktivitas. Hubungan saling ketergantungan antara produsen, konsumen, dan pengurai dalam suatu lingkungan membentuk pola interaksi yang meliputi rantai makanan, piramida makanan, daur energi, dan daur zat hara.
Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman, yaitu Ernest Haeckel pada tahun 1869. ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos = tempat tinggal, logos= ilmu. Jadi ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara komponen biotik dan abiotik secara timbal balik. Mempelajari ekologi pada saat ini sangat penting. Hal ini mengingat banyaknya gangguan lingkungan yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem semua makhluk hidup yang pada umumnya disebabkan oleh manusia.
Ekologi berhubungan dengan cabang ilmu biologi yang lain seperti botani, zoologi, mikologi, juga erat hubungannya dengan ilmu kedokteran, geografi, pertanian, ilmu kimia, ilmu geografi dsb.
Sebagai contoh :
· jika akan mempelajari penyakit dan pengaruhnya terhadap organisme dalam suatu daerah tertentu, selain mempelajari ekologi juga harus mempelari patologi.
Sebutkan contoh yang lainnya !
Berikut ini contoh ilustrasi (gambar)












Dari gambar tersebut apa yang dimaksud dengan :
Individu ..................................................................................................................
Populasi ............... .................................................................................................
Komunitas ............. ................................................................................................
Ekosistem ................... ..........................................................................................
Bioma ................. ...................................................................................................
Biosfer ........ ..........................................................................................................

Lingkungan sebagai bagian dari kehidupan, dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Komponen abiotik
Faktor Fisik
Faktor Kimia
- cahaya
- air
- temperatur
- mineral
- kelembaban
- pH
- angin

- salinitas

- ombak dan arus

- topografi


2. Komponen biotik
Yaitu komponen yang berupa makhluk hidup, baik yang sejenis maupun yang berbeda jenis (Kingdom Virus – Animalia)
Antara makhluk hidup selalu terjalin suatu ikatan saling ketergantungan yang akan mempengaruhi cara hidup, penyebaran dan perkembangan populasi di suatu habitat tertentu. Setiap organisme hanya bisa hidup di lingkungan yang sesuai.
Lingkungan yang sesuai adalah lingkungan yang mampu menyediakan kebutuhan hidupnya, baik itu makanan, kondisi lingkungan, perlindungan, dsb.
Daerah dimana suatu organisme biasa hidup dan berkembang biak disebut habitat. Ada organisme yang hidup di darat, air, udara. Sedangkan status fungsional / jabatan suatu organisme hidup dalam ekosistem disebut nisia. Menurut Odum, jika suatu habitat itu diibaratkan sebagai alamat, maka nisia diibaratkan sebagai profesi atau jabatan.
Buatlah suatu contoh yang bisa menerangkan konsep habitat dan nisia ini dalam kehidupan sehari-hari !
Sedang berdasarkan fungsinya dalam ekosistem, komponen faktor biotik dapat dikelompokkan menjadi 5 macam, yaitu :
1. Produser
Semua organisme yang memiliki pigmen hijau daun tergolong dalam kelompok ini. Apa sajakah itu ?
.................................................................................................................................................................
2. Konsumer
semua makhluk hidup yang cara hidupnya heterotrof tergolong dalam kelompok ini. Apa sajakah itu ?
Ada berbagai tingkatan konsumer yaitu Konsumer I, II, dan III jika bagaimana ?
3. Pengurai atau dekomposer
merupakan mikroorganisme yang berperan menguraikan tubuh makhluk hidup lain yang mati atau sampah-sampah. Yang tergolong kelompok ini adalah bakteri dan jamur.
Bagaimanakah jika semua pengurai di suatu lingkungan mati ?
4. Detritivor
apakah bedanya dengan dekomposer ?
yang termasuk golongan ini adalah cacing tanah, anai – anai (rayap), kutu kayu, dan keluwing.
5. Scavanger, predator dan parasit
Scavanger adalah pemakan bangkai, contoh : burung gagak, babi hutan
Predator adalah hewan pemangsa yang mengejar kemudian memakan buruannya.
Parasit adalah organisme yang mengambil sari makanan dari inangnya sedikit demi sedikit.
Dimanakah kedudukan kelompok ini dalam piramida makanan ? tingkat trofik I, II, III atau berapa ?

Interaksi antar komponen
Interaksi antar komponen ekologi dapat merupakan interaksi antar organisme, antar populasi dan antar komunitas.
1. Interaksi antar organisme
Dapat dikategorikan sbb :
Bentuk Interaksi
Spesies A
Spesies B
Contoh
Neutralisme



Komensalisme



Parasitisme



Mutualisme



Predasi




2. Interaksi angar populasi
Antar populasi yang satu dengan yang lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.
Contoh :
- kompetisi / persaingan : terjadi bila M.H. saling memperebutkan segala keperluan hidupnya (mis : cahaya, air, mineral, tempat hidup dan pasangan). Ada 2 bentuk kompetisi yaitu intraspesies(1 spesies) dan interspesies(beda spesies). Manakah yang persaingannya lebih ketat ? jelaskan alasannya ?

- allelopati merupakan interaksi, dimana satu populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Misal tanaman alang-alang yang menghambat pertumbuhan tanaman lain. Kalau pada mikroorganisme disebut anabiosa.
3. Interaksi antar komunitas
Misal antara ekosistem sungai dan ekosistem sawah

Hubungan yang dinamis antara unsur-unsur tersebut menyebabkan terjadinya keseimbangan lingkungan,

ENERGETIKA DAN SIKLUS BIOGEOKIMIA


Sumber energi yang masuk ke dalam ekosistem terutama berasal dari sinar matahari. Aliran energi akan berhenti ketika suatu organisme mati. Materi yang berupa mineral tidak akan berhenti, tetapi membuat suatu siklus. Setelah organisme mati, dekomposer kemudian menguraikannya menjadi zat-zat organik, zat organik dilepaskan ke lingkungan yang kemudian dipergunakan oleh produsen kembali.

A. Arus Energi dan Daur Zat Hara
Energi adalah …………………………………………, satuan (SI) = = kal
Setiap organisme hidup pasti membutuhkan energi. Ahli ekologi memandang ekosistem sebagai mesin yang tetap bekerja (hidup) oleh adanya masukan energi dan materi (zat hara).
Sumber utama energi : ……………., radiasi yang sampai di permukaan bumi tidak semua dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis, sebagian menjadi panas dan sebagian lagi dikembalikan dengan cara pemantulan.
Berikut ini adalah bagan aliran energi dalam suatu ekosistem, dari bagan tersebut jelaskan istilah – istilah berikut ini :

















Radiasi Netto :………………….........................................................................................................................................
Produktivitas :…………………. ........................................................................................................................................
Produktivitas primer kotor :…………………. ....................................................................................................................
Produktivitas primer bersih :…………………. ..................................................................................................................
Dipergunakan untuk ……………………............................................................................................................................
Produktivitas sekunder kotor :…………………. ...............................................................................................................
Produktivitas sekunder bersih :…………………. ............................................................................................................
Aliran energi dalam ekosistem ini sesuai dengan hukum Termodinamika I yang berbunyi ………….............................

Hukum Termodinamika II yang berbunyi :

A. Rantai Makanan (Food Chain)
Dalam suatu ekosistem terjadi arus energi melalui proses makan – memakan yang dinamakan rantai makanan.Arus energi dalam rantai makanan dapat digambarkan sebagai berikut :






Pada setiap tingkat trofik, energi yang dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk panas dapat mencapai 90%. Jadi, hanya 10 % dari energi itu yang digunakan untuk kegiatan hidupnya.
Ada dua tipe rantai makanan yaitu rantai makanan :
- rerumputan ; tumbuhan ® herbivora ®carnivora ® carnivora
contoh :
- sisa / detritus ; detritus ® detritivor ® karnivora,
contoh :
makhluk hidup di dalam ekosistem dapat diberi nama dengan menggunakan berbagai macam istilah :
- Berdasar fungsinya / peranannya
* Produsen, Konsumen primer, Konsumen sekunder, konsumer tersier, pengurai
- Berdasar jenis makanan
* Tumbuhan, herbivor, karnivor I, II, Saproba
- Berdasar Transfer Energi
* Taraf / Tingkat Trofi I, II, III, IV
- Berdasar Cara memperoleh makanan dan sumber karbon
* fotoautotrof, kemoheterotrof, kemoautotrof, fotoheterotrof

B. Jaring-Jaring Makanan
Di alam, tumbuhan tidak hanya dimakan oleh satu jenis hewan (herbivora) saja, tapi bisa oleh jenis lain dan satu herbivora tidak hanya memakan satu jenis tumbuhan dst…. sehingga dalam ekosistem terbentuklah jaring-jaring makanan.























C. Piramida Ekologi
Untuk mempelajari secara jelas hubungan antara organisme dalam ekosistem secara kuantitatif adalah menyatakannya dalam bentuk diagram piramida ekologi. Ada tiga macam piramida ekologi.
1. Piramida Jumlah
Piramida ini mengelompokkan organisme yang menempati daerah tertentu ke dalam tingkatan trofiknya. Jumlah organisme pada tingkatan rendah biasanya lebih banyak jumlahnya, sedangkan makin tinggi tingkatan trofiknya, makin sedikit jumlah individu dalam ekosistem.
Satuan :
Piramida jumlah kurang jelas menggambarkan hubungan antara taraf trofik karena hal – hal berikut :
1)
2)
contoh :

2. Piramida Biomassa
Piramida yang menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme pada suatu habitat tertentu. Satuan : ………
Perhitungan massa suatu organisme dengan cara :
- mencatat jumlah semua individu, kemudian ditimbang berat keringnya per satuan volum

3. Piramida Energi
Piramida energi adalah jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap tingkat trofik rantai makanan.
Tiap kolom menunjukkan jumlah energi yang digunakan oleh suatu tingkatan trofik dalam kurun waktu tertentu.
Satuan :
Piramida energi ini merupakan gambaran paling baik karena tidak bergantung pada ukuran dan jumlah individu tetapi menggambarkan besarnya energi pada taraf trofik. Berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik disebabkan hal – hal berikut :
1)
2)


D. Daur Biogeokimia
Adalah siklus yang melibatkan senyawa kimia yang berpindah melalui organisme sebagai perantara dan kemudian senyawa ini kembali ke lingkungan fisiknya.
Senyawa kimia yang dimaksud adalah senyawa anorganik yang berupa ……………
Selama daur berlangsung senyawa ini akan mengalami sintesis. Senyawa ini di dalam perpindahannya, disamping melalui organisme, juga melalui tanah atau air. Diantara sekian banyak senyawa yang mengalami peristiwa ini hanya beberapa yang penting yang akan dibahas.
a) Daur Nitrogen
Udara atau atmosfer bumi tersusun dari sejumlah gas atau zat kimia dengan komposisi nitrogen yang terbesar, yaitu + 79 %, Oksigen + 20 %, karbondioksida 0,03 %. Gas-gas lain persentasenya kecil.
Dalam daurnya, nitrogen mempunyai kekhususan antara lain :
· Jumlahnya di udara yang besar dan sangat diperlukan oleh organisme sebagai bahan baku utama untuk pembentukan protein. Protein adalah bahan atau senyawa pembentuk dasar makhluk hidup, juga pembentuk enzim.
Umumnya nitrogen baru dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk senyawa seperti nitrit atau nitrat. Manusia dan hewan mendapatkan dalam bentuk protein. Unsur N berubah dari senyawa satu ke senyawa lain melalui proses :
1. Fiksasi Nitrogen di udara

2. Fiksasi Nitrogen oleh mikroorganisme



3. Nitrifikasi
Proses pengubahan senyawa amoniak menjadi senyawa nitrat oleh bakteri-bakteri tertentu:




















Senyawa nitrat dapat diubah kembali oleh bakteri denitrifikasi. Proses ini berlangsung jika di dalam tanah kurang tersedia oksigen.
Senyawa nitrit dan nitrat yang larut dalam tanah diserap oleh akar tumbuhan, di dalam sel tumbuhan, oleh aktivitas kimia lain, dibentuk asam amino, protein, enzim, dan vitamin. Setelah melalui proses rantai makanan, tumbuhan dan hewan yang mati mengalami proses penguraian melalui kegiatan ……………….., demikian pula sampah metabolisme senyawa nitrogen pada manusia dan hewan dikeluarkan dalam bentuk urea. Dengan cara tersebut terjadilah daur nitrogen dalam ekosistem.

b) Daur Oksigen
Oksigen terdapat dalam keadaan bebas di atmosfer dan di dalam air. Oksigen dimanfaatkan oleh tumbuhan, hewan dan manusia dalam proses respirasi. Oksigen yang diambil akan segera diganti, karena tumbuhan hijau melepaskan oksigen ke atmosfer ketika berfotosintesis.

c) Siklus Karbon
Aliran karbon di dalam ekosistem bersamaan dengan aliran energi. Dari seluruh karbon yang ada di bumi, karbon yang terlibat aktif dalam sirkulasi karbon di biosfer kurang lebih 1 %. Selebihnya, tersimpan sebagai karbon anorganik dalam bahan bakar fosil.



















d) Daur Sulfur
Sulfur anorganik sebagian besar terdapat dalam bentuk sedimen. Di atmosfer sulfur ditemukan dalam bentuk SO2 sebagai hasil pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur, seperti batubara dan minyak bumi. Fungsi sulfur dalam tubuh organisme adalah ……………….
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk ….. yang terbentuk dari ……….
Sebagian besar oksidasi sulfur dilakukan oleh organisme seperti ……………..
Ion ….. yang diserap tumbuhan digunakan untuk menyusun …….. dan ……… dalam bentuk inilah sulfur masuk melalui berbagai tingkat trofik. Bakteri dekomposer menguraikan ……….. dari organisme yang mati, mereduksinya menjadi H2S.
















e) Daur Fosfor
Sumber terbesar fosfor bukan di atmosfer, tetapi pada ……………. dan ………. Yang terbentuk selama jutaan tahun yang lalu. Karena peristiwa pengikisan secara berangsur – angsur senyawa fosfat anorganik dilepaskan ke dalam ekosistem.
Dalam bentuk senyawa anorganik, fosfat masuk ke dalam jaring-jaring makanan berupa ……, ……., …… yang kemudian digunakan untuk menyusun asam nukleat, fosfolipida dan ATP.
Jika tumbuhan dan hewan mati atau membuang sisa metabolisme, bakteri fosfat akan menguraikannya menjadi senyawa fosfat anorganik dan melepaskannya ke dalam tanah yang kemudian membentuk sedimen lagi.

LINGKUNGAN

K.D. : 4.2. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar organisme, baik abiotik maupun biotik. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Lingkungan abiotik dan biotik berpengaruh dan dipengaruhi manusia. Lingkungan memiliki kemampuan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, hal ini disebut dengan daya dukung lingkungan.

A . Manusia dan Keseimbangan Lingkungan
Manusia merupakan komponen biotik yang paling berpengaruh besar terhadap lingkungan. Peningkatan populasi manusia menyebabkan kebutuhan manusia terus meningkat.
Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksi reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan bisa terganggu jika ada pengurangan fungsi dari komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem.
Ada 2 faktor penyebab gangguan keseimbangan alam, yaitu :
1. Faktor alamiah, misal bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, dll
2. Faktor non alamiah (buatan), pada umumnya dilakukan oleh manusia misal penebangan hutan, ladang berpindah, pembangunan pemukiman, jalan dsb.

B. Polusi Lingkungan
Adalah peristiwa masuknya / dimasukkannya benda asing (polutan) ke suatu lingkungan yang melebihi batas kewajaran / toleransi.
Suatu zat dikatakan sebagai polutan, apabila :
1. kadarnya melebihi batas kadar normal
2. berada pada tempat yang tidak semestinya
3. berada pada waktu yang tidak tepat
sedang sifat polutan adalah :
1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Sebenarnya jika jumlah polutan tidak melebihi batas, maka lingkungan dapat mengadakan pemurnian sendiri terhadap zat pencemar.

Timbulnya pencemaran erat kaitannya dengan berbagai aktivitas manusia, antara lain :
1. Kegiatan industri
2. Kegiatan pertambangan
3. Kegiatan transportasi
4. Kegiatan pertanian

Macam-macam pencemaran, berdasarkan pada tempat terjadinya,dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Polusi air
Ada beberapa jenis pencemar yang menyebabkan, diantaranya :
- pembuangan limbah industri, sisa insektisida dan pembuangan sampah domestik. Misalnya : deterjen mencemari air, buangan industri seperti, Pb, Hg, Zn dsb dapat terakumulasi dan bersifat racun.
- Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan O2 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air
- Fosfat hasil pembusukan NO3 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi / blooming alga.
Untuk menentukan apakah air itu tercemar atau tidak bisa dilakukan pengujian. Parameter-parameter pengujian dapat berupa parameter fisik, misal suhu, perubahan warna, bau, kekeruhan. Parameter kimia dan parameter biologi.
b. Polusi tanah
Polusi ini disebabkan oleh beberapa jenis pencemar, sbb :
- sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintetis, pecahan kaca, kaleng, dll.
- Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)
- Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida
c. Polusi suara
Disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
Kemampuan untuk mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi getaran (vibrasi) mekanis yang kita sebut bunyi atau suara.
Untuk mengukur kuat lemahnya bunyi digunakan satuan desibel (dB). Bila suara yang kita dengar melebihi ambang batas normal dan meningkat terus menerus maka akan menimbulkan respon terhadap psikis dan fisiologis pada manusia.
d. Polusi udara
Sumber penyebab terjadinya polusi udara adalah
- kegiatan alam
misal : letusan gunung berapi, kebakaran dll
- kegiatan manusia
misal : bahan bakar kendaraan bermotor, rumah tangga, industri

C. Dampak Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan dapat terjadi bila ada mata rantai yang terputus dalam daur tersebut, sehingga semua proses yang terjadi akan terganggu dengan berbagai akibatnya.
1. Penggunaan DDT dan Insektisida
Adalah salah satu jenis pestisida dari golongan organoklorin yang banyak digunakan dalam pertanian sebagai pestisida.
DDT memiliki sifat sbb :
- tidak larut dalam air, sehingga peredaran di lingkungan secara ekologis melalui rantai makanan
- bisa terakumulasi dalam jaringan lemak karena sifatnya yang mudah larut dalam lemak
sehingga makin tinggi taraf trofi suatu organisme, makin tinggi pula kadar DDT-nya.
Dalam ekologi, proses terjadinya akumulasi polutan pada konsumen puncak dinamakan Biological Magnification.
Pengaruh DDT secara biologis pada manusia, antara lain :
a. Efek klinis
Berpengaruh terhadap susunan saraf pusat maupun perifer dengan gejala tumor, kelemahan otot dan kejang. Dan lebih lanjut adalah kematian, karena terhentinya proses pernapasan akibat kekejangan otot pernapasan maupun stimulus dari sentral.
b. Efek epidemiologis
tanda keracunan DDT, antara lain : lidah terasa kaku, juga sekitar mulut dan hidung. Kepekaan rasa menjadi kurang dan anggota badan merasa kesemutan, pusing, mual, sakit kepala dan lemas.
Dari pengaruhi DDT tersebut maka bisa menyebabkan punahnya spesies, karena menyebabkan kerusakan cangkang telur berbagai jenis burung sehingga telur burung mengalami deformasi atau gagal berkembang, karena induk burung tersebut memakan serangga yang tercemar.
Sedang penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator sehingga menyebabkan serangga hama akan berkembang tanpa kendali dan ada juga yang resisten. Selain itu juga mengakibatkan menurunnya kesuburan tanah.
2. Penebangan hutan
Hutan merupakan sumber kekayaan alam, sehingga bila ada kerusakan hutan yang melebihi daya regenerasinya pasti akan menimbulkan dampak, a.l :
- kebakaran hutan
- penebangan secara liar
- pembukaan kawasan hutan untuk lahan pertanian, pemukiman / perkebunan sehingga akan mengurangi keanekaragaman hayati / kepunahan biota penghuni lautan.
dari dampak ini adalah berakibat pada punahnya spesies tertentu sehingga keseimbangan ekosistem terganggu, karena daur materi dan biogeokimianya terganggu.
3. Pertanian monokultur
Akibatnya adalah sbb :
- Perubahan dalam daur biologi
- Berkurangnya keanekaragaman hayati
- Kesuburan tanah akan cepat menurun
- Berkembangnya serangga hama tanaman
4. Pemanasan global (global warming)
Akibat dari pencemaran udara sehingga menimbulkan efek rumah kaca (green house effect)
Jelaskan hal tersebut !
5. Terjadinya pendangkalan sungai
Akibat dari pencemaran air yang menyebabkan eutrofikasi dan blooming alga. Jelaskan hal tersebut !

D. Upaya manusia dalam pemeliharaan lingkungan hidup
Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menjaga atau memperbaiki kerusakan lingkungan :
a. Tidak menebang hutan sembarangan. Penebangan hutan harus sesuai dengan peraturan HPH yang berlaku. Syarat penebangan hutan antara lain harus menggunakan sistem “tebang pilih” dan harus menanam kembali setelah menebang.
b. Menggalakkan reboisasi
c. Membuat suaka margasatwa, cagar alam, taman nasional, dll
d. Penataaan tata ruang wilayah perlu direncanakan. Setiap daerah dibangun sesuai dengan zona peruntukannya.
e. Pengelolaan DAS, rehabilitasi bekas pembangunan dan bekas galian tambang dan pengelolaan wilayah pesisir dan lautan.
f. Proyek pembangunan yang berdampak negatif harus dikendalikan melalui penerapan AMDAL.
g. Mengelola sampah atau limbah
h. Penanggulangan pencemaran tanah, air dan udara, misalnya :
Tidak menggunakan pestisida, fungisida dan herbisida tanpa aturan, tidak membuang sampah sembarangan, dll

Sebagai seorang siswa kita harus menumbuhkan habit baru sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup, dari hal-hal yang kecil seperti memilah sampah dan tidak membuangnya sembarangan, menanam bibit-bibit pohon baru, mencuci dengan sedikit sabun, menghemat pemakaian listrik, dsb.
Pemanfaatan dan Pengelolaan LImbah

Kompetensi Dasar :
4.3. Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah

Peningkatan jumlah penduduk akan menimbulkan konsekuensi pada peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Berdasarkan data jumlah sampah setiap harinya di Jakarta tahun 1995, adalah 6000 ton dan meningkat 7 % setiap tahunnya. Salah satu cara untuk memecahkan persoalan sampah adalah dengan mendaur ulang sampah. Daur ulang adalah penggunaan kembali material / barang yang sudah tidak digunakan untuk menjadi produk lain. Selain berfungsi mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA, daur ulang bermanfaat pula untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku suatu produk.
Ada beberapa prinsip yang digunakan untuk mengelola limbah atau sampah, yaitu 3 R :
a) Reduce, yaitu mengurangi penggunaan jenis barang yang banyak sampah
b) Reuse, yaitu menggunakan kembali barang atau kemasan barang yang sudah dipakai
c) Recycle, yaitu mendaur ulang sampah yang dihasilkan. Daur ulang adalah penggunaan kembali material/barang yang sudah tidak digunakan untuk menjadi produk lain.
Limbah adalah benda yang tidak langsung diperlukan lagi oleh masyarakat atau benda yang dibuang karena dianggap tidak berharga ataupun tidak dibutuhkan.
Mendaur ulang sampah mempunyai beberapa tujuan antara lain :
1. Menghindari pencemaran atau kerusakan lingkungan
2. melestarikan kehidupan makhluk hidup yang ada pada lingkungan tertentu.
3. menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
4. mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan hingga 300 tahun ke depan.
5. mendapatkan tambahan penghasilan.
Langkah-langkah untuk daur ulang :
1. Pemisahan
Memisahkan barang-barang yang dapat didaur ulang dengan sampah yang harus dibuang ke penimbunan sampah.
2. Penyimpanan
Menyimpan barang/material kering yang sudah dipisahkan tadi ke dalam boks tergantung jenis barangnya, misal kertas bekas.
3. Pengiriman/penjualan
Barang yang terkumpul dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas tersebut. Sebagai bahan baku atau dijual kepada pemulung.
Ada beberapa limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang. Artinya, materi limbah tersebut bisa langsung dimanfaatkan. Limbah tersebut antara lain :
ü Ampas tahu
ü Enceng gondok
ü Sampah organik
Sedang beberapa material yang dapat dimanfaatkan dengan proses daur ulang adalah
ü kertas
ü gelas
ü baja
ü aluminium
ü plastik
ü barang rumah tangga
ü kompos
ü limbah bahan berbahaya dan beracun (misal : obat nyamuk, oli bekas, sisa tinta, batu baterai, dll)

Bagaimana meminimalkan sampah ????
Menggunakan barang seefisien dan semaksimal mungkin merupakan cara yang baik dalam upaya meminimalkan timbunan sampah.

PRODUK DAUR ULANG

Kompetensi Dasar :
4.4. Membuat produk daur ulang limbah



Remember !!
It’s time to exa mPENUGASAN KELOMPOK
MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG LIMBAHDAFTAR PUSTAKA

Prawirohartono, 2003. Sains Biologi – 1a. Bumi Aksara, Jakarta
Rachmawati, 2003. Pelajaran Biologi. Tiga Serangkai, Solo.
Sudjadi dan Laila, 2003. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Yudhistira, Bogor
Syamsuri dkk, 2004.Biologi Untuk SMA Kelas X – IB.. Erlangga, Jakarta
Winatasasmita dan Sukarno, 2000. Biologi 1 : Petunjuk Guru Sekolah Menengah Umum. Depdiknas, Jakarta.
Winatasasmita dan Sukarno, 2000. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 1. Depdiknas, Jakarta.
Yani, Atikah, Musafaroh dan Purwianingsih, 2004. Biologi Kelas X SMA. Remaja Rosdakarya. Bandung.





-

SEE YOU AGAIN !!
THANKS & FORGIVE ME

Ulangan Harian I
BIOLOGI

Kerjakan dengan jelas, singkat, tepat

1. Seorang siswa ingin meneliti pengaruh pencemaran udara yang berupa Pb (Timbal) terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah.
Rumusan permasalahan dari rencana penelitian tersebut adalah ……
Variabel bebasnya adalah ……..
Variabel terikatnya adalah ……..
Hipotesisnya (H1) berbunyi …………
(point 4)
2. Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi dua yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Sebutkan perbedaannya minimal 3 ! (point 3)
3. Sebutkan langkah-langkah metode ilmiah secara berurutan ! (point 3)
4. Apakah yang dimaksud keanekaragaman hayati , ada berapa tingkatan, sebutkan disertai pengertian dan contohnya !!! (point 5)
5. Sebut dan jelaskan manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia ! (point 3)
6. Bagaimana ketentuan pemberian nama spesies menurut sistem Binomial Nomenklatur / Tata Nama Biner disertai contoh 1 nama spesies (point 5)
7. Bagaimana cara mempelajari keanekaragaman hayati yang jumlah jenisnya banyak ?
(point 2)
8. Jelaskan istilah-istilah berikut ini :
Energetika d. Simetri radial
Metamerik e. Plasma nutfah
Habitat
(point 5)



Ulangan Harian I
BIOLOGI

Kerjakan dengan jelas, singkat, tepat
1. Seorang siswa ingin meneliti pengaruh pencemaran udara yang berupa Pb (Timbal) terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah.
Rumusan permasalahan dari rencana penelitian tersebut adalah ……
Variabel bebasnya adalah ……..
Variabel terikatnya adalah ……..
Hipotesisnya (H1) berbunyi …………
(point 4)
2. Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi dua yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Sebutkan perbedaannya minimal 3 (point 3)
3. Sebutkan langkah-langkah metode ilmiah secara berurutan ! (point 3)
4. Apakah yang dimaksud keanekaragaman hayati , ada berapa tingkatan, sebutkan disertai pengertian dan contohnya !!! (point 5)
5. Sebut dan jelaskan manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia ! (point 3)
6. Bagaimana ketentuan pemberian nama spesies menurut sistem Binomial Nomenklatur / Tata Nama Biner disertai contoh 1 nama spesies (point 5)
7. Bagaimana cara mempelajari keanekaragaman hayati yang jumlah jenisnya banyak ?
(point 2)
8. Jelaskan istilah-istilah berikut ini : (point 5)
Energetika d. Simetri radial
Metamerik e. Plasma nutfah
Habitat




Di dalam suatu ekosistem atau lingkungan yang seimbang terdapat suatu dinamika antara rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida ekologi. Apa maksudnya ?


Sesuai dengan adanya bermacam-macam ekosistem, maka klimaks yang terbentuk juga berbeda, misalnya :
a. hidroser, ……
b. haloser, ……..
c. xeroser, ………
III. Dua Teori Tentang Klimaks
Berdasarkan pengaruh musim terhadap pembentukan komunitas klimaks, maka muncul 2 hipotesis terhadap klimaks.
1. Hipotesis monoklimaks

2. hipotesis poliklimaks


IV. Model Pertumbuhan Suksesi
Ada dua model pertumbuhan suksesi yaitu
1. Model Pertumbuhan Seral


2. Model Pertumbuhan Siklik


E. Tipe Ekosistem

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohartono, 2003. Sains Biologi – 1a. Bumi Aksara, Jakarta
Rachmawati, 2003. Pelajaran Biologi. Tiga Serangkai, Solo.
Sudjadi dan Laila, 2003. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Yudhistira, Bogor
Suhargono dan Prawirohartono, 1999. Sains Biologi – 1a. Bumi Aksara, Jakarta
Sulastri, dkk. 1999. Buku Petunjuk Praktikum Taksonomi Tumbuhan I. Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta
Syamsuri dkk, 2004.Biologi Untuk SMA Kelas X. Erlangga. Jakarta
Winatasasmita dan Sukarno, 2000. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 1. Depdiknas, Jakarta.